Sunday, June 30, 2024

Indikator Keputusan Pembelian

 


Dalam keputusan pembelian konsumen, menurut Kotler dan Keller (2016: 199),
enam keputusan dibuat oleh pembeli:

  1. Pilihan produk (Product Choice)
    Konsumen dapat memutuskan keputusan untuk membeli suatu produk atau
    menggunakan uangnya untuk tujuan dan kepentingan lainnya. Dalam hal ini,
    perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada orang-orang yang tertarik untuk
    membeli produk alternatif yang mereka pertimbangkan.
  2. Pilihan merek (Brand Coice)
    Konsumen harus membuat keputusan tentang merek mana yang ingin mereka beli.
    Dalam setiap merek memiliki faktor pembeda tersendiri. Dalam hal ini,
    perusahaan perlu mengetahui bagaimana konsumen memilih merek yang
    terpercaya.
  3. Pilihan tempat pendistribusian (Dealer choice)
    Konsumen harus memutuskan sendiri dealer mana yang akan dikunjunginya.
    Setiap konsumen berbeda-beda dalam menentukan supplier, bisa karena faktor
    seperti kedekatan lokasi, harga murah, persediaan penuh, kenyamanan berbelanja,
    luasnya tempat dan lain-lain.
  4. Jumlah atau Kuantitas Pembelian (Purchase Amount)
    Konsumen dapat membuat keputusan tentang berapa banyak yang mereka beli
    ketika mereka membeli suatu produk. Pembelian yang dilakukan bisa lebih dari
    satu jenis produk. Dalam hal ini, perusahaan harus menawarkan berbagai produk
    berdasarkan keinginan yang berbeda dari setiap konsumen.
  5. Waktu Pembelian (Purchase timing)
    Keputusan yang diambil konsumen saat memilih kapan akan membeli produk
    mungkin berbeda, misalnya: ada konsumen yang membeli setiap hari, seminggu
    sekali, setiap dua minggu sekali, setiap tiga minggu sekali atau membeli sekali
    seminggu. bulan.
  6. Metode pembayaran (Payment method)
    Konsumen dapat mengambil keputusan tentang cara pembayaran yang akan
    dilakukan ketika konsumen mengambil keputusan untuk menggunakan suatu
    produk

Faktor-Faktor Keputusan Pembelian

 


Para pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dan mengembangkan pemahaman mengenai
bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller
(2016: 199), terdapat lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian:

  1. Pencetus adalah orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
    produk dan jasa.
  2. Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan atau sarannya dapat
    mempengaruhi keputusan.
  3. Pengambil keputusan adalah orang yang mengambil suatu keputusan tentang setiap
    komponen keputusan pembelian.
  4. Pembeli adalah orang yang melakukan pembelian suatu produk yang sesungguhnya
  5. Pemakai adalah seseorang yang menggunakan suatu produk.

Indikator Kualitas Produk

 


Menurut Tjiptono (2016:134), indikator kualitas produk menunjukkan bahwa
kualitas produk memiliki beberapa indikator, antara lain:
a. Kinerja (Performance), merupakan karakteristik operasional dan produk inti
yang dibeli (core product). Misalnya kecepatan dalam penggunaan.
b. Fitur atau fitur tambahan (Features), yaitu fitur sekunder atau pelengkap.
c. Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu sejauh mana fitur desain dan
pengoperasian memenuhi standar yang telah ditentukan.
d. Keandalan (Realibility) yang kecil kemungkinannya rusak atau tidak terpakai.
e. Daya tahan (Durability) berkaitan dengan berapa lama produk dapat digunakan.
Dimensi ini meliputi umur teknis dan umur ekonomis.
f. Estetika (Esthetica), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya
keindahan bentuk produk, keunikan jenis produk dan kombinasinya.
g. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived quality) adalah persepsi konsumen
terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena
kurangnya pengetahuan pembeli tentang karakteristik suatu produk yang akan
dibeli. Jadi pembeli mempertimbangkan kualitas dari aspek harga, nama merek,
iklan, reputasi perusahaan dan negara produsen.
h. Dimensi kemudahan perbaikan (Serviceability) meliputi kecepatan,
kenyamanan dan penanganan keluhan yang tepat. Layanan yang diberikan tidak
terbatas pada saat sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan
hingga setelah penjualan, termasuk layanan perbaikan dan ketersediaan
komponen yang diperlukan

Indikator harga

 


Menurut Kotler dan Armstrong dalam Suri dan Oloan (2017:663), ada empat
indikator harga, yaitu:

  1. Keterjangkauan harga
    Harga yang diberikan perusahaan atas produknya dapat dicapai oleh
    konsumennya. Harga yang sesuai dan terjangkau tentunya akan menjadi
    pertimbangan konsumen untuk membeli produknya.
  2. Harga sesuai dengan kualitas produk
    Harga yang diberikan perusahaan terhadap produk sesuai dengan kualitas produk
    yang dihasilkannya, misalnya jika harganya tinggi maka kualitas produk yang
    diberikan berkualitas tinggi, sehingga konsumen pena tidak keberatan jika mereka
    membeli produk.
  3. Daya Saing Harga
    Di pasar, perusahaan juga harus memperhatikan fakta bahwa harga yang diberikan
    memiliki daya saing yang tinggi terhadap pesaingnya. Jika harga yang diberikan
    terlalu tinggi di atas harga pesaingnya, produk tersebut tidak akan memiliki posisi
    bersaing yang baik.
  4. Kesesuaian Harga dengan Manfaat
    Manfaat memiliki produk harus sesuai dengan harga yang diberikan perusahaan
    terhadap produknya. Adalah baik jika harga tinggi memiliki posisi kompetitif yang
    baik.

Dimensi Harga

 


Menurut Kotler dan Armstrong, diterjemahkan oleh Bob Sabran (2012:52), ada
empat ukuran yang mencirikan harga, yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga
dengan kualitas produk atau jasa, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga menurut
kemampuan atau daya saing harga. Keempat ukuran harga tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Keterjangkauan Harga
Konsumen dapat mencapai harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Produk atau
jasa biasanya memiliki beberapa jenis dalam satu merek, juga harganya berbeda-
beda dari yang paling murah hingga yang paling mahal.
b. Harga sesuai dengan kualitas pelayanan.
Harga sering digunakan sebagai indikator kualitas bagi konsumen, orang sering
memilih harga yang lebih tinggi di antara dua barang karena mereka melihatnya.
Ada perbedaan kualitas. Jika harganya lebih tinggi, orang cenderung berpikir
bahwa kualitasnya juga lebih baik.
c. Kesesuaian harga dengan manfaat
Konsumen memutuskan untuk menggunakan jasa jika manfaat yang dirasakan
lebih besar atau sama dengan yang dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika
konsumen merasa manfaat produk lebih sedikit daripada uang yang dikeluarkan,
konsumen akan menganggap produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir
dua kali untuk melakukan pembelian ulang.
d. Harga berdasarkan kemampuan atau daya saing harga
Konsumen seringkali membandingkan harga suatu barang, dalam hal ini murah
atau mahal, sangat dihargai oleh konsumen ketika akan menggunakan jasa

Faktor-Faktor Harga

 


Menurut Kotler dan Keller (2016:491), ada beberapa faktor penentu yang harus
diperhatikan perusahaan dalam menetapkan harga, yaitu:

  1. Mengidentifikasi permintaan produk dan pesaing
    Banyaknya permintaan produk dan jumlah pesaing juga mempengaruhi harga jual,
    sehingga menentukan harga tidak hanya berdasarkan biaya produksi, distribusi dan
    promosi.
  2. Target pasar untuk dilayani atau dijangkau
    Semakin banyak Anda menetapkan target tinggi, semakin akurat penetapan harga
    yang dibutuhkan.
  3. Bauran pemasaran sebagai strategi
  4. Produk baru
    Jika produk baru, harga tinggi atau rendah dapat ditentukan, tetapi kedua strategi
    memiliki kelebihan dan kekurangan. Harga tinggi dapat menutupi biaya penelitian,
    tetapi juga dapat mencegah produk bersaing di pasar. Sedangkan dengan harga
    yang rendah jika terjadi kesalahan dalam ramalan pasar, maka pasar akan terlalu
    rendah dari yang diharapkan. Maka biaya tidak dapat ditutup dan perusahaan dapat
    mengalami kerugian.
  5. Respon Pesaing
    Dalam pasar yang semakin kompetitif, respon para pesaing tersebut harus selalu
    dikendalikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat secara menguntungkan
    menetapkan harga yang dapat diterima pasar.
  6. Biaya produk dan perilaku biaya
  7. Kebijakan atau peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan lingkungan

Saturday, June 29, 2024

Harga

 Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu produk.

Menurut Kotler dan Armstrong (2018:308), harga adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk suatu produk atau jasa. Selanjutnya, harga adalah jumlah nilai yang
ditukarkan konsumen untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
suatu barang atau jasa.
Menurut Alma (2013:169), harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk
jasa, atau nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan manfaat dari memiliki
atau menggunakan barang atau jasa. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
harga sering digunakan sebagai indikator nilai ketika harga dikaitkan dengan manfaat
yang dirasakan dari suatu barang atau jasa. Tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi kuantitas yang dijual, secara tidak langsung harga juga mempengaruhi
biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan efisiensi produksi. Karena penetapan harga
memengaruhi pendapatan total dan biaya total, keputusan dan strategi penetapan harga
memainkan peran penting dalam bisnis apa pun