Thursday, July 4, 2024

Pengertian Efektivitas Kerja

 


Menurut Sarwoto (1990), efektivitas kerja adalah pekerjaan baik corak,
mutu maupun kegunaannya sesuai dengan kebutuhan dalam mencapai tujuan
organisasi. Menurut Siagian (2005) efektivitas kerja adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan alat atau metode kerja yang digunakan, kemampuan untuk
memiliki tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut Schermerhorn (dalam Susanti, 2008) menyatakan
bahwa “performance effectiveness is an output measure of task or goal
accomplishment” maksudnya efektivitas kerja adalah ukuran output dari
pencapaian tugas atau tujuan. Efektivitas terkait erat dengan pencapaian kinerja
baik individu, kelompok maupun organisasi. Upaya untuk mengukur kinerja dapat
didasarkan atas beberapa faktor, seperti sikap individu, perilaku individu, ataupun
hasil akhir

Karyawan

 


Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan
dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara
tujuan perusahaan dan tujuan karyawan, perlu diketahui apa yang menjadi
kebutuhan masing-masing pihak. Apabila seorang karyawan sudah terpenuhi
segala kebutuhannya maka dia akan mencapai kepuasan kerja dan memiliki
komitmen terhadap perusahaan.
Karyawan adalah manusia yang mempunyai sifat kemanusiaan, perasaan
dan kebutuhan yang beranekaragam. Kebutuhan ini bersifat fisik maupun non
fisik yang harus dipenuhi agar dapat hidup layak dan manusiawi. Hal ini
menyebabkan timbulnya suatu pendekatan yang berdasarkan pada kesejahteraan
karyawan dalam manajemen personalia. Karyawan harus mendapatkan perlakuan
sedemikian rupa sehingga kerjasama antara pimpinan dan karyawan sebagai
bawahan dapat berjalan dengan baik. Bila hubungan terjalin baik maka dengan
mudah mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan

Indikator-indikator efektivitas kerja

 


Indikator-indikator efektivitas kerja menurut Siagian (2018) adalah
sebagai berikut:
a. Standar waktu yang telah ditentukan
Proses pencapaian tujuan yang efektif tidak terlepas dari berapa lama
seseorang dapat menyelesaikan tugasnya. Karena baik atau tidaknya
pekerjaan sangat tergantung pada bagaimana tugas itu diselesaikan.
b. Hasil pekerjaan yang dicapai
Berarti pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan waktu yang
telah direncanakan, sehingga hasil pekerjaan itu sesuai dengan yang
diharapkan baik itu dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
c. Biaya pengeluaran sesuai dengan rencana
Penganggaran biaya harus sesuai dengan apa yang direncanakan
sebelumnya, sehingga tidak menimbulkan penyelewengan biaya.
Setiap pengeluaran biaya tercantum secara terstruktur dan jelas agar
diketahui berapa biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Indikator efektivitas kerja menurut Ulfah (2016) adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan
Yaitu suatu kemampuan yang didapat melalui proses pembelajaran
karyawan atau latar belakang pendidikan.
b. Keterampilan
Yaitu keterampilan karyawan berhubungan dengan pendidikan yang
didapat saat proses pembelajaran seperti kursus komputer dan kursus
bahasa.
c. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan sesuatu yang didapat seseorang dalam proses
edukasi maupun pengalaman saat bekerja yang dialami atas suatu
objek.
d. Sikap
Pernyataan evaluative terhadap objek orang atau peristiwa
(mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu).
e. Motivasi
Yaitu proses meyakinkan diri sendiri maupun orang lain bahwa kita
bisa melakukannya atau semangat kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan tugasnya.
f. Stres
Yaitu suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir dan kondisi seorang karyawan.
Kurniawan (2005) mengatakan indikator efektivitas kerja diantaranya
ialah sebagai berikut:
a. Transparansi tujuan yang ingin diperoleh
Tujuannya supaya para pegawai tersebut memiliki tugas yang terarah
untuk dapat menjangkau target serta juga tujuan perusahaan tersebut
terpenuhi.
b. Transparansi strategi memperoleh tujuan
Hal ini meliputi pemutusan cara atau juga usaha untuk dapat mencapai
tujuan yang telah atau sudah diputuskan supaya digunakan yakni
sebagai petunjuk bagi para pekerja seperti pada penentuan pandangan
waktu, dampak serta juga penekanan usaha.
c. Mekanisme analisa serta perumusan kebijakan yang kukuh
Hal ini berhubungan dengan tujuan yang ingin diraih serta juga
strategi yang sudah atau telah diputuskan. Kebijakan yang dibuat
harus bisa atau dapat menyambungkan tujuan itu dengan usaha
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan.
d. Perencanaan yang mendetail
Rencana yang matang kemudian diperlukan untuk dapat mengambil
keputusan yang akan dipilih perusahaan untuk dapat mengembangkan
program dimasa yang akan datang.
e. Pembuatan program yang sesuai
Rencana yang telah atau sudah ditetapkan dijabarkan didalam
program agar pegawai tersebut dapat atau bisa memiliki pedoman.
f. Adanya sarana serta prasarana
Hal ini digunakan untuk dapat menyokong program supaya dapat
terlaksana dengan baik.
g. Implementasi yang efektif serta efisien
Apabila pengimplementasian program tidak efektif dan efisien maka
perusahaan tersebut tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
h. Penerapan sistem pengawasan serta pengendalian
Hal tersebut dilakukan yakni sebagai upaya pengaturan serta
pencegahan kemungkinan terjadinya penyimpangan saat program
dilaksanakan sehingga kedepannya tujuan perusahaan tersebut bisa
dicapai

Efektivitas Kerja

 


Saat ini perkembangan dan kemajuan diberbagai bidang selalu mengedepankan
efektivitas kerja para pegawai yang dapat menggerakkan sekaligus
menjalankan roda organisasi. efektivitas kerja dapat dilihat pada berbagai
kegiatan pada lembaga pemerintah maupun swasta. Terciptanya efektivitas
kerja yang baik dapat menjamin percepatan, kelancaran, pelayanan terhadap
masyarakat secara baik dan tepat. Keterpaduan tugas dan fungsi dapat
meningkatkan efektivitas kerja dalam organisasi.
Siagian (2018) mengatakan efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan
tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian
tentang efektivitas kerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli lainnya,
Menurut Sutarto (2012) Efektivitas kerja adalah suatu keadaan dimana aktifitas
jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil
akibat sesuai yang dikehendaki. Pendapat lain dikemukakan oleh Hasibuan
(2017) yang mengatakan efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang
menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan

Efektivitas Organisasi

 


Sulistiowati & Sulistio (2017) mengemukakan bahwa efektivitas organisasi
dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian organisasi atas tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang. Amitai (1982) mengemukakan bahwa
efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Daft (2010) menjelasakan
Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Robbins (2008)
mendefinisikan bahwa efektivitas organisasi adalah tingkat pencapaian
organisasi yang dipengaruhi oleh perorangan, kelompok dan struktur dalam
organisasi.
Adapun Sulistiowati & Sulistio (2017) mengatakan bahwa terdapat beberapa
pendekatan untuk melihat efektivitas organisasi yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan tujuan
Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approacb) menyatakan
bahwa efektivitas sebuah organisasi harus dinilai sehubungan dengan
pencapaian tujuan (ends) ketimbang cara (means). Pendekatan pencapaian
tujuan mengansumsikan bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat
dengan sengaja, rasional dan mencari tujuan.
b. Pendekatan sistem
Dalam pendekatan sistem tujuan akhir tidak diabaikan namun hanya
dipandang sebagai satu elemen dalam kumpulan kriteria yang lebih
kompleks. Model-model sistem menekankan kriteria yang akan
meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang dari organisasi seperti
kemampuan organisasi untuk memperoleh sumberdaya, mempertahankan
dirinya secara internal sebagai sebuah organisasi sosial, dan berinteraksi
secara berhasil dengan lingkungan eksternalnya. Jadi pendekatan sistem
berfokus bukan pada tujuan akhir tertentu tetapi pada cara yang dibutuhkan
untuk pencapaian tujuan akhir.
c. Pendekatan konstituensi-strategi (strategic-constituencies approach)
Pendekatan konstituensi-strategi mengemukakan bahwa organisasi
dikatakan efektif apabila dapat memenuhi tuntutan konstituensi yang
terdapat didalam lingkungan organisasi tersebut yaitu konstituensi yang
manjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan
ini sama dengan pendekatan sistem, tetapi penekanannya berbeda.
Keduanya memperhitungkan adanya saling ketergantungan, tetapi
pandangan konstituensi strategi tidak memperhatikan semua lingkungan
organisasi. Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan dari hal-hal dalam
lingkungan yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi.
Pendekatan konstituensi strategi memandang organisasi sebagai arena
politik tempat kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk
mengendalikan sumberdaya.
d. Pendekatan nilai-nilai bersaing
Pendekatan nilai-nilai bersaing pendekatan nilai-nilai bersaing mengatakan
bahwa terdapat elemen umum yang mendasari setiap dasar kriteria yang
komprehensif dan elemen tersebut dapat dikombinasikan sedemikian rupa
sehingga menciptakan kumpulan dasar mengenai nilai-nilai bersaing.
Masing-masing kumpulan tersebut membentuk sebuah model keefektifan
yang unik

Efektivitas

 


Kata efektif berasal dari bahasa inggris effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular
mendefenisikan efektivitas sebagai ketepatan kegunaan, hasil guna atau
menunjang tujuan. Steers (2005) mengemukakan bahwa efektivitas adalah
jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan
sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sarananya tanpa melumpuhkan cara
dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap
pelaksanaannya. Gibson et al (2013) mendefinisikan efektivitas adalah
pencampaian tujuan dan sasaran yang telah disepakati untuk mencapai tujuan
usaha bersama. Tingkat tujuan dan sasaran itu menunjukkan tingkat efektivitas.
Tercapainya tujuan dan sasaran itu akan ditentukan oleh tingkat pengorbanan
yang telah dikeluarkan. Menurut Noverman Duadji (2021) efektivitas adalah
suatu keadaan atau tingkat pencapaian organisasi dalam penyelesaian suatu
pekerjaan dapat tepat pada waktu yang telah ditentukan. Syam (2020)
mengatakan pada dasarnya pengertian efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan seberapa jauh suatu target yang telah dicapai oleh manajemen
seperti kualitas, kuantitas dan waktu, dimana target tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu. semakin banyak suatu target yang dapat dicapai maka akan
semakin efektif pula kegiatan tersebut. Kata efektivitas juga dapat diartikan
sebagai usaha tertentu atau suatu tingkat keberhasilan yang dapat dicapai oleh
seseorang atau suatu organisasi.
Adapun Gibson et al (2013) mengatakan bahwa efektivitas memiliki tiga
tingkatan yaitu:
a. Efektivitas individu
Efektivitas individu adalah tingkat pencapaian hasil kerja karyawan
perseorangan didalam organisasi.
b. Efektivitas kelompok
Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama
dalam kelompok. Jadi efektivitas kelompok merupakan jumlah kontribusi
dari semua anggota dari organisasi.
c. Efektivitas organisasi
Efektivitas organisasi adalah kontribusi hasil kerja dari tiap-tiap efektivitas
individu dan efektivitas kelompok/tim yang saling sinergis.

Sistem Informasi Penjualan

 


Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produk,
kualitas, manajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta
keunggulan kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan yang terdapat
pada sistem informasi penjualan antara lain :
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan
diproses dalam penjualan.
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan
suatu informasi yang digunakan bagian penjualan.
c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses penjualan.
d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
e. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.