Monday, July 8, 2024

Pengertian Kinerja Karyawan

 


Kinerja merupakan hasil yang keluar dari kontribusi karyawan
pada perusahaan. Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, kinerja
pegawai/karyawan adalah hasil unjuk kerja dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Sedangkan menurut Cascio dan Aguinis, kinerja pegawai
adalah orang yang dapat diamati hal-hal yang relevan untuk tujuan
organisasi.
Pemaparan berbagai pendapat tersebut menitik beratkan bahwa
kinerja seorang pegawai/karyawan merupakan hasil atau keluaran dari
sebuah pekerjaan yang ditugaskan dalam suatu organisasi. Artinya kinerja
karyawan adalah hasil kerja yang dicapai karyawan dalam menjalankan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan perusahaan

Faktor Lingkungan Kerja

 


Seorang karyawan dapat melaksanakan kegiatan yang diberikan
perusahaan dengan baik, apabila ditunjang oleh kondisi lingkungan yang
sesuai. Maka dari itu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor
lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut
Sedarmayati, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan
kemampuan pegawai, yaitu:
a. Penerangan / cahaya ditempat kerja
Cahaya / penerangan adalah cukupnya sinar yang masuk dalam ruang
kerja karyawan perusahaan. Penerbangan ini sangat penting bagi
karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh
sebab itu diperhatikan adanya penerangan (cahaya yang terang) tetapi
tidak menyilaukan. Penerangan yang ada harus sesuai dengan
kebutuhan, tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap, dengan
sistem penerangan yang baik diharapkan karyawan akan menjalankan
tugasnya dengan lebih teliti, sehingga kesalahan karyawan dalam
bekerja dapat diperkecil.
b. Temperature ditempat kerja
Setiap anggota tubuh manusia pasti mempunyai temperature berbeda-
beda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh. Tetapi
kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu
bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan
temperature luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari
20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin dari keadaan
tubuh. Oleh karena itu perusahaan harus bisa memberikan kondisi
yang nyaman agar hasil yang diberikan karyawan dapat maksimal.
c. Kelembaban di tempat kerja
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara bisa
di tanyakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau di
pengaruhi oleh temperatur kelembaban, kecepatan udara bergerak dan
radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh
manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.
d. Sirkulasi udara di tempat kerja
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara
di sekitar di katakana kotor apabila kadar oksigen dalam udara
tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-
bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya
udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja.
e. Kebisingan di tempat kerja
Permasalahan ini cukup meresahkan karena dengan adanya bunyi
yang tidak dikehendaki oleh telinga dapat mengganggu ketenangan
bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan
komunikasi. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara
bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat
dilalukan dengan efisien sehingga kinerja meningkat.
f. Bau tidak sedap
Adanya bau tidak sedap di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi karyawan dalam
bekerja. Bau yang tidak sedap yang terjadi terus-menerus dapat
mempengaruhi kepekaan penciuman.
g. Dekorasi di tempat kerja
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi
berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna,
perlengkapan dan lainnya untuk bekerja. Dekorasi yang tepat dan
sesuai dapat menunjang kegiatan perusahaan, sehingga karyawan bisa
bekerja dengan baik.
h. Musik di tempat kerja
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan
suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang
pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu – lagu perlu dipilih
dengan selektif untuk di perdengarkan di tempat kerja. Hal ini
dilakukan agar karyawan nantinya bisa bekerja lebih semangat dan
baik lagi.
i. Keamanan di tempat kerja
Keamanan kerja merupakan faktor yang sangat penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Guna menjaga tempat dan kondisi
lingkungan kerja agar tetap dalam keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya tenaga satuan petugas keamanan (satpam). Selain
itu juga perlu perlengkapan untuk menunjang keamanan dalam
bekerja. Sebab kondisi kerja yang aman akan membuat karyawan
tenang dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas
karyawan.

Jenis Lingkungan Kerja

 


Munurut Sedarmayanti, lingkungan kerja terbagi jadi dua jenis yaitu:
a. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik merupakan segala sesuatu yang memiliki
bentuk fisik di tempat kerja yang bisa berpengaruh terhadap kerja
karyawan. Lingkungan kerja fisik dibagi menjadi dua:
 Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan karyawan
seperti: peralatan kerja, kursi, meja, dan lain sebagainya.
 Lingkungan umum atau disebut juga dengan lingkungan kerja
yang dapat mempengaruhi kondisi manusia, seperti: temperature,
sirkulasi udara, pencahayaan, bau tidak sedap, dan lain – lain.
Untuk meminimalisir pengaruh lingkungan fisik pada karyawan,
maka perlu adanya evaluasi seperti perusahaan mempelajari
karyawannya, baik itu mengenai fisik maupun tingkah laku, lalu hal
tersebut dijadikan dasar pemikiran untuk menciptakan lingkungan
fisik yang sesuai.
b. Lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik merupakan segala sesuatu yang berkaitan
dengan hubungan kerja, seperti hubungan sesama rekan kerja atau
hubungan karyawan dengan atasan dan sebaliknya. Menurut Alex
Nitisemito, sebaiknya perusahaan memperlihatkan keadaan yang
mendukung kerja sama. Keadaan yang harus dibuat meliputi suasana
kekeluargaan, komunikasi baik serta pengendalian diri.

Pengertian Lingkungan Kerja

 


Menurut Taiwo, lingkungan kerja yaitu semua peristiwa atau hal
lain yang dapat berpengaruh pada orang bekerja. Menurut Noah dan Steve,
lingkungan kerja yaitu seluruh hubungan yang ada pada karyawan. Artinya
seluruh yang ada di tempat kerja itu disebut lingkungan kerja
Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangan penting untuk
diperhatikan. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses
produksi dalam perusahaan, namun lingkungan kerja memiliki pengaruh
langsung terhadap karyawan yang melaksanakan proses produksi.
Lingkungan kerja yang memadai dapat meningkatkan kinerja karyawan
sebaliknya lingkungan yang tidak memadai akan menurunkan kinerja
karyawan.

Pengertian Kepuasan Kerja

 


Kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Reaksi
emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan –
harapan karyawan terhadap pekerjaan yang dihubungkan dengan realitas – realitas
yang dirasakan karyawan, sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional
yang berwujud perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas.
Kepuasan kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap pekerjaan yang
berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang
diterima dalam kerja, dan hal – hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.
Handoko (dalam Sutrisno, 2017: 74) mengemukakan kepuasan kerja adalah
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para
karyawan yang memandang pekerjaan mereka.
Handoko (2014: 193) kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para
karyawan memandang pekerjaan mereka. Menurut Sarwono (dalam Suparno,
2015: 169) kepuasan kerja adalah merupakan suatu kondisi psikologis yang
menyenangkan atau perasaan karyawan yang sangat subjektif dan sangat
tergantung pada individu yang bersangkutan dan lingkungan kerjanya, dan
kepuasan kerja merupakan suatu konsep multificated (banyak dimensi), ia dapat
memakai sikap secara menyeluruh atau mengacu pada bagian pekerjaan
seseorang. Sedangkan menurut Siegel dan Lane (dalam Munandar, 2014: 350)
bahwa kepuasan kerja adalah Penilaian pekerjaan seseorang sebagai pencapaian
nilai pekerjaan yang penting, memberikan nilai – nilai ini selaras dengan atau
membantu memenuhi kebutuhan dasar seseorang. Menurut Wijono (2010: 119)
kepuasan kerja adalah suatu perasaan menyenangkan, merupakan hasil dari
persepsi individu dalam rangka menyelesaikan tugas atau memenuhi
kebutuhannya untuk memperoleh nilai – nilai kerja yang penting bagi dirinya.
Zainal (2014: 620) kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat
individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda sesuai
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap
kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan
evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau
tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.
Menurut Robbins Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang
diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
Greenberg dan Baron mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap positif atau
negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka. Sementara itu,
Vecchio menyatakan kepuasan kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan
kecenderungan tindakan seseorang, yang merupakan sikap seseorang terhadap
pekerjaan. Pandangan senada dikemukakan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly
yang menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerja tentang
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja merupakan respon affective atau emosional
terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini menunjukkan bahwa job
satisfaction bukan merupakan konsep tunggal (Wibowo, 2016: 415).
Waluyo (2009: 179) Kepuasan kerja merupakan suatu sikap positif yang
menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan
situasi kerja, termasuk di dalamnya upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi
psikologis. Menurut Robert Hoppecl New Hope Pensyvania kepuasan kerja
merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaan secara
keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Sedangkan menurut Tiffin kepuasan kerja
berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi
kerja, kerja sama, antar pemimpin dan sesame karyawan.

Faktor – faktor yang memengaruhi Kinerja

 


Menurut Wirawan (2015: 272) faktor – faktor yang memengaruhi kinerja
adalah:
a. Lingkungan Eksternal Organisasi
Faktor – faktor lingkungan eksternal oragnisasi meupakan faktor yang tidak
dapat dikontrol oleh organisasi akan tetapi sangat memengaruhi kinerja
pegawai, faktor – faktor eksternal tersebut antara lain:
1) Faktor ekonomi makro dan mikro organisas
2) Kehidupan politik
3) Kehidupan sosial budaya masyarakat
4) Agama/spiritualitas
b. Faktor – faktor Internal Organisasi
1) Budaya Organisasi
2) Iklim Organisasi
c. Faktor – faktor Pegawai
1) Etos Kerja
2) Disiplin Kerja
3) Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (Bintoro dan Daryanto 2017: 116) kinerja
dipengaruhi oleh tiga faktor :
a. Faktor individual yang mencakup kemampuan, keahlian, latar belakang, dan
demografi
b. Faktor psikologis terdiri dari, persepsi, attitude, personality, pembelajran dan
motivasi
c. Faktor organisasi terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan,
struktur dan job design
Menurut Wirawan (2015: 6) faktor – faktor yang memengaruhi kinerja
adalah:
a. Faktor Lingkungan Internal Organisasi
Faktor internal organisasi misalnya strategi organisasi, dukungan sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, serta sistem manajemen
dan kompensasi.
b. Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor - faktor lingkungan eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau
situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang memengaruhi
kinerja karyawan. Misalnya, kehidupan ekonomi, kehidupan politik,
kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat, kompetitor.
c. Faktor Internal Karyawan atau Pegawai
Yaitu merupakan faktor – faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan
faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.
Faktor – faktor bawaan misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan
kejiwaan. Sementara itu, faktor – faktor yang diperoleh misalnya
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, kepuasan kerja, pengalaman kerja, dan
motivasi kerja.
Barnawi dan Mohammad Arifin (2017: 43) menyatakan faktor – faktor
yang memengaruhi kinerja guru yaitu:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri individu yang
meliputi: kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi, motivasi,
pengalaman lapangan, dan latar belakang keluarga.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar yang meliputi: gaji,
sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik, dan kepemimpinan.
Menurut Barizi (2009: 152) banyak faktor yang memengaruhi
terbangunnya suatu kinerja guru, baik faktor internal maupun faktor eksternal:
a. Faktor Internal
Faktor Internal yang memengaruhi misalnya sistem kepercayaan yang
menjadi pandangan hidup. Seorang guru besar sekali pengaruh yang
ditimbulkannya dan bahkan yang paling berpretensi bagi pembentukan etos
kerjanya.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal mengidentifikasi ke dalam beberapa hal diantaranya:
1) Volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang
2) Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjangdengan
komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara pimpinan dan
bawahan
3) Penanaman sikap dan pengertian di kalangan pekerja
4) Sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud dalam
kenyataan
5) Penghargaan terhadap need for achievement (hasrat dan kebutuhan untuk
maju) atau penghargaan terhadap yang berprestasi
6) Sarana yang menunjangn bagi kesejahteraan mental dan fisik, seperti
tempat olahraga, masjid, rekreasi, hiburan dan lain - lain

Aspek – aspek Kinerja

 


Menurut Darmadi (2018: 37) terdapat aspek - aspek yang dinilai dalam
kinerja guru antara lain:
a. Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar
b. Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa
c. Penguasaan metode dan strategi mengajar
d. Pemberian tugas – tugas kepada siswa
e. Kemampuan mengelola kelas
f. Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi