Tuesday, July 9, 2024

Manfaat teknologi informasi

 


Teknologi yang berkembang saat ini memiliki beberapa manfaat
ada manfaat yang baik dan ada manfaat yang buruk tergantung
bagaimana masyarakat atau kita memggunakannya dengan baik dan
memaknainya dengan baik, didalam dunia kerja teknologi memiliki
manfaat yang begitu besar dan banyak bagi perusahaan. Ada beberapa
manfaat teknologi menurut Maflikhah (2010) membagi manfaat
teknologi informasi menajdi 2 dimensi yaitu:

  1. Kemanfaatan meliputi :
    a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
    b. Bermanfaat (usefull).
    c. Menambah produktivitas (increas productivity).
  2. Efektivitas meliputi :
    a. Mempertinggi efektivitas (enchance effectuvences).
    b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve the job
    performance).
    Thompson et al (1991) mendefinisikan pemanfaatan teknologi
    sebagai manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam
    melaksanakan tugasnya dimana pengukurannya berdasarkan pada
    intensitas pemanfaatan , frekuensi pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau
    perangkat lunak yang digunakan.
    Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang/
    pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Romney
    (2015) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi didalam
    organisasi akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas/ proses bisnis yang
    terdapat dalam organisasi tersebut

Pengertian Teknologi Informasi

 


Teknologi informasi yang merupakan unifikasi Antara teknologi
computer dan telekomunikasi menjadi temuan yang mebawa dampak
paling besar dalam kehidupan masnusia. Pekembangan teknologi
informasi ini membawa paradigma baru bagi masyarakat luas dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari. Dengan adanya teknologi manusia
diberikan cara baru bekomunikasi di mana manusia dimungkinkan untuk
dapat bersaing bertatapan muka walau berada di dua belahan dunia yang
berbeda Indrajit. (2018).
Teknologi informasi adalah pengetahuan, metode, dan teknologi
yang berhubungan dengan penanganan informasi Cholik, C. A. (2017).
Sedangkan menurut Martin (2002) adalah bahwa teknologi informasi
tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup komunikasi untuk mengirimkan
informasi. William dan Sawyer (2011) mendefinisikan teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara,
dan video.
Sarosa dan Zowghi (2003) menyimpulkan istilah teknologi
informasi adalah semua teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan, memproses dan menyebarkan informasi. Venkatraman
dan Zaher (1990) dalam Atkinson (2006) mengatakan, globalisasi dan
meningkatnya persaingan internasional mempercepat gerakan ke arah
pemanfaatan TI yang semakin meningkat oleh organisasi.Meningkatnya
kepentingan koordinasi operasi tingkat dunia dan perlunya reaksi yang
cepat terhadap ancaman persaingan dunia menegaskan akan pentingnya
TI dalam konteks bisnis saat ini.

Indikator Kinerja Karyawan

 


Indikator kinerja merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur.
Dalam menetapkan indikator kinerja. harus dapat diidentifikasi suatu bentuk
pengukuran yang akan menilai hasil dan outcome yang diperoleh dari
aktivitas yang dilaksanakan. Indikator kinerja ini digunakan untuk
menyajikan bahwa Kinerja Kemampuan - Intelektual - Fisik - Emosional
Usaha - Motivasi - Etika Kerja - Kehadiran - Rancangan Pekerjaan
Dukungan - Pelatihan - Peralatankinerja hari demi hari karyawan membuat
kemajuan menuju tujuan dan sasaran dalam rencana strategis.
Menurut Mangkunegara (2017) menyebutkan bahwa indikator
kinerja karyawan, yaitu :
a) Kualitas kerja Mencerminkan peningkatan mutu dan standar kerja yang
telah ditentukan sbelumnya, biasanya disertai dengan peningkatan
kemampuan dan nilai ekonomi.
b) Kuantitas kerja Mencerminkan peningkatan volume atau jumlah dari
suatu unit kegiatan yang menghasilkan barang dari segi jumlah.
Kuantitas kerja dapat diukur melalui penambahan nilai fisik dan barang
dari hasil sebelumnya.
c) Dapat tidaknya diandalkan Mencerminkan bagaimana seseorang itu
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan
tingkat ketelitian, kemauan serta semangat yang tinggi.
d) Sikap kooperatif Mencerminkan sikap yang menunjukkan tinggi kerja
sama diantara sesama dan sikap terhadap atasan, juga terhadap
karyawan dari perusahaan lain. Dari uraian diatas penulis
menyimpulkan bahwa para karyawan diharapkan harus bisa
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjanya, dapat tidaknya
diandalkan, serta sikap terhadap perusahaan karyawan lain serta
kerjasama diantara rekan kerja. Pimpinan juga dalam hal ini bisa
mmotivasi para karyawannya untuk meningkatkan kinerjanya

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

 


Menurut Mangkunegara (2017) faktor – faktor yang mempengaruhi
kinerja pegawai adalah :

  1. Faktor kemampuan secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai
    terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality
    (knowledge skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas rata –
    rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk
    jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari – hari,
    maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi yang diharapkan. Oleh
    sebab itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
    dengan keahliannya.
  2. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
    pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan
    kondisi menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai
    tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi
    mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai
    kinerja secara maksimal (sikap mental yang siap secara psikofisik)
    artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik,
    memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu
    memanfaatkan dalam mencapai situasi kerja.
    Menurut Akbar, S. (2018). Ada beberapa Faktor-faktor yang
    mempengaruhi kinerja karyawan.Yaitu:
  3. Efektifitas. Efektifitas. dari suatu kelompok adalah bila tujuan dapat
    dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan, sedangkan
    efesiensi adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang
    dikeluarkan dalam pencapaian tujuan.
  4. Tanggung jawab Tanggung jawab adalah bagian yang tidak dapat
    dipisahkan atau sebagai akibat dari kepemilikan wewenang tersebut.
  5. Disiplin. kerja secara umum adalah taat hukum dan peraturan yang
    berlaku. Sedangkan disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan
    bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan
    perusahaan dimana dia berkerja.
  6. Inisiatif. Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas
    dalam bentuk ide untuk mencerminkan sesuatu yang berkaitan
    dengan tujuan organisas

Tingkatan kinerja

 


Ada beberapa tingkatan kinerja. Menurut Rummler dan Brache, (1995).
Yaitu :

  1. Kinerja organisasi : pencapaian hasil (outcome) pada tingkat/ unit
    analisis organisasi. Kineja pada tingkat organisasi ini teikat analisis
    organisasi, rancangan organisasi, dan manajemen organisasi
  2. Kinerja proses : kinerja pada proses tahapan dalam menghasilkan
    produk/ pelayanan yang di pengaruhi tujuan proses, rancangan
    proses, dan manajemen proses.
  3. Kinerja individu/ pekejaaan : pencapaian/ efektivitas pada tingkat
    pegawai/ pekerja ini dipengaruhi tujuan pekerjaan, rancangan
    pekerjaan, dan manajemen pekerjaan, serta karakteristik individu.

Pengertian kinerja

 


Kinerja merupakan sinonim dengan perilaku. Menurut Mangkunegara
(2017) yang dimaksud kinerja (performance) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Simanjuntak (2015) berpendapat bahwa kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas-tugas tertentu.
Prabu (2017) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah ”prestasi
kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM
persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Sedangkan menurut Yasa,
(2017). Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Kinera mencakup tindakan-tindakan dan perilaku yang relevan dengan
tujuan organisasi. Kinerja bukan konsekuensi atau hasil tindakan, melainkan
tindakan itu sendiri, Fitriani, Iis Dewi, et al. (2020). Menurut Hasibuan
(2016) Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu.
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang
dalam suatu organisasi, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal dan tidak melanggar sesuai moral dan etika

Indikator Kepuasan Kerja


Menurut Rahayu & Rushadiyati (2021) menyatakan bahwa ada beberapa
indikator dari kepuasan kerja,yaitu:

  1. Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang akibat dari pelaksanaan
    keja apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil,
  2. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah
    memiliki elemen yang memuaskan,
  3. Rekan kerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa
    berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat merasakan rekan
    kerjanya sangat menyenagkan atau tidak menyenangkan,
  4. Atasan, yaitu seseorang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam
    pelaksanaan kerja. Cara-cara kerja atasan dapat tidak menyenagkan bagi
    seseorang atau menyenangkan dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan
    kerja,
  5. Promosi, yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan
    jabatan, seseorang dapat merasakan adanya kemungkinan besar untuk naik
    jabatan atau tidak. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
    seseorang, dan
  6. Lingkungan kerja yang, yaitu lingkungan fisik dan psikologis