Menurut Afandi (2018:66) secara umum lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja psikis:
- Faktor Lingkungan Fisik.
Afandi menyatakan bahwa faktor lingkungan fisik adalah lingkungan
yang berada disekitar pekerja itu sendiri. Kondisi di lingkungan kerja
dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang meliputi:
a. Rencana ruang kerja, meliputi kesesuaian pengaturan dan penataan
peralatan kerja yang tepat, sangat berpengaruh besar terhadap
kenyamanan dan tampilan kerja karyawan.
b. Rancangan pekerjaan, meliputi peralatan kerja dan produser kerja
atau metode kerja, peralatan kerja yang tidak sesuai pekerjaannya
dapat mempengaruhi kesehatan hasil kerja karyawan.
c. Kondisi lingkungan kerja, pencahayaan dan kebisingan sangat erat
kaitannya dengan kenyamanan para pekerja dalam bekerja. Sirkulasi
udara, suhu ruangan dan penerangan yang sesuai sanga
mempengaruhi kondisi seseorang dalam menjalankan tugasnya.
d. Tingkat visual priacy dan acoustical privacy, dalam tingkat pekerjaan
tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat memberikan privasi
bagi karyawan. Yang dimaksud privasi disini adalah sebagai
“keleluasan pribadi” terhadap hal-hal yang menyangkut dirinya dan
kelompoknya. Sedangkan acoustical privasi berhubungan dengan
pendengaran. - Faktor Lingkungan Psikis.
Afandi menyatakan bahwa faktor lingkungan psikis adalah hal-hal yang
berkaitan dengan hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi psikis
yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah:
a. Pekerjaan yang berlebihan, Pekerjaan yang berlebihan dengan
waktu yang terbatas atau mendesak untuk menyelesaikan pekerjaan
akan menimbulkan stres terhadap karyawan, sehingga hasil yang di
dapat kurang maksimal.
b. Sistem pengawasan yang buruk, Sistem pengawasan yang buruk dan
tidak efesien dapat menimbulkan ketidakpuasan lainnya, seperti
iklim politik yang tidak stabil dan kurangnya umpan balik tentang
prestasi kerja.
c. Frustasi, Frustasi dapat berakibat pada terhambatnya usaha
pencapaian tujuan, seperti harapan perusahaan tidak sesuai dengan
harapan karyawan, apabila hal ini berlangsung terus meerus akan
menimbulkan frustasi bagi karyawan.
d. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk, Perubahan yang terjadi
di tempat kerja yang akan mempengaruhi cara orang bekerja,
misalnya perubahan lingkungan kerja seperti perubahan jenis
pekerjaan, perubahan organisasi, dan pergantian pemimpin
organisasi.
e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok, hal ini terjadi apabila
kedua belah pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing untuk
mencapai tujuan tersebut. Perselisihan ini dapat berdampak negative
yaitu terjadinya perselisihan dalam berkomunikasi, kurangnya
kekompakan dan kerjasama. Sedangkan dampak positifnya adalah
adanya usaha positif untuk mengatasi perselisihan di tempat kerja,
diantaranya: persaingan, masala status dan perbedaan antara
individu.