Ekuitas merek adalah nilai tambah yang
diberikan pada produk dan jasa.Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen
berpikir , merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan
profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Ekuitas merek merupakan asset tak
berwujud yang penting yang memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi
perusahaan.
Aaker (2009) memandang ekuitas merek
sebagai satu perangkat dari lima kategori asset dan libilitas merek yang
berkaitan dengan merek yang menembah atau mengurangi nilai yang diberikan
sebuah produk atau layanan kepada perusahaan dan/atau kepada pelanggan
perusahaan. Kategori-kategori asset merek ini: (1) kesetiaan merek, (2)
kesadaran merek, (3) mutu yang dirasakan, (4) asosiasi merek, dan (5) aset
kepemilikan lainnya, seperti pola, merek dagang, dan hubungan saluran.
Lebih lanjut menurut Aaker (2009),
konsep terpenting untuk membangaun ekuitas merek adalah identitas
merek-perangkat unik asosiasi merek yang menggambarkan apa yang didukung dan
dijanjikan merek kepada pelanggan. Aaker melihat identitas merek terdiri dari
12 dimensi yang terorganisasikan di sekitar 4 perspektif: merek-merek produk
(lingkup produk, atribut produk, mutu/nilai , manfaat, pengguna, negara asal);
merek sebagai organisasi (atribut organisasi, lokal versus global); merek
sebagai pribadi (kepribadian merek, hubungan merek-pelanggan); dan merek
sebagai simbol (citra/metaphor visual dan warisan merek).
Aaker (2009), mengonseptualisasikan
identitas merek mencakup identitas inti dan identitas yang diperluas (extended). Identitas inti-hakikat merek
yang sentral dan tidak dibatasi waktu-kemungkunan paling konstan sebagai merek yang
terus berjalan menuju pasar dan produk baru. Identitas yang diperluas mencakup
berbagai unsur identitas merek, yang diorganisasi menjadi kelompok yang kohesif
dan bermakna.
No comments:
Post a Comment