Tumbuhan
akan melakukan regenerasi untk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam
proses regenerasi ini, individu baru akan disebarkan secara alami maupun
buatan. Permudaan merupaka satu proses peremajaan kembali dai pohon-pohon
penyusun tegakan yang telah mati secara alami atu dipanen oleh manusia atau
dapat pula diartika sebagai suatu metode penghutanan kembali (Baker,
1950). Ada dua jenis permudaan, yaitu
permudaan alam (natural regeneration) dan
permdaan buatan (artificial
regeneration).
Permudaan
alam, sesuai dengan namanya merupakan suatu proses peremajaan kembali dari
suatu tegakan hutan ang terjadi secara alami. Permudaan ini sangat mengandalkan
alam untuk pertumbuhan hutan selanjutnya. Namun, bukan berarti tidak diperlukan
campur tangan manusia di dalam pengelolaannya (Marsono dan Djuwadi, 1996).
Keuntungan
yang didapat dari permudaan alam yaitu mudah, murah, dan sedikit tindakan
silvikultur. Sedangkan kerugiannya yaitu kemngkinan kelebihan atau kekurangan
biji dan persebaran biji yang tidak merata. Intervensi manusia yang dilakukan
antara lain melakukan kontrol terhadap jumlah, persebaran, dan kualitas
terhadap pohon induk, serta melakukan penyiapan lingkungan media tumbuh (Daniel
dkk., 1992).
Permudaan
dikatakan berhadsil apabila tumbuhan baru sudah dapat melewati tahapan kritis
yang biasanya terjadi pada saat masih dalam bentuk embrio dalam biji atau pada
saat tanaman masih dalam fase semai yang masih lemah. Tingkat keberhasilan
suatu permudaan alam sangat ditentukan oleh tiga faktor, yaitu ketersediann
biji yang mencukupi (seed supply), lingkungan
mikro yang sesuai (seed bed), dan lingkungan makro yang kondusif (Baker, 1950).
Ketiga faktor tersebut biasa disebut dengan Segitiga / Triangulasi Permudaan
alam (Lihat Gambar 1.)
1.
Proses Pembuangan
Proses ini diawali dengan cukupnya produksi
hormon, enzim, vitamin, dan gen-gen lain yang berperan di dalam proses
pembuangan oleh tanaman. Hal ini berkaitan erat dengan perubahan lingkungan
secara menyeluruh. Faktor lingkungan yang berpegaruh terhadap proses ini antara
lain penyinaran (intensitas cahaya), kelembapan tanah, dan udara serta
ketersediaan nutrisi.
2.
Proses Pembuahan
Proses ini diawali dengan adaya proses
penyerbukan pada bunga yang dapat berlangsung dengan sendiri atau dengan
bantuan agen penyerbuk, yang dapat berupa faktor abiotik (angin dan air) maupun
faktor biotik (hewan dan manusia).
3.
Fenologi
Fenologi merupakan proses terbentuknya biji
sebagai calon indivdu baru dari awal pembentukan bunga sampai dengan biji masak
dan siap untuk berkecambah.
4.
Persebaran biji
Secara alami, biji-biji yang
telah masak akan jatuh karena daya tarik bumi lebih besar dari pada daya untuk
memperahankanna. Dengan demikian, secara teoritis biji-biji tersebut akan
mengelompok di sekitar pohon induk.
No comments:
Post a Comment