Dengan melakukan segmentasi dan menentukan target
pasar dengan baik, maka produsen akan mendapatkan pengertian yang menyeluruh
tentang kebutuhan, sikap dan perlaku konsume. Bila sudah dapat memahami apa
yang diinginkan oleh konsumen, maka produsen dapat menyelaraskan
dengankemampuannya sendiri dan menetapkan posisi produknya di pasar.
Menurut Reis dan Trout dalam buku
Renald Kasali (2007)
mengatatkan bahwa:
"Positioning
is not what you do to a product. It is what you do to the mind of
prospect."
"Positioning
bukanlah apa yang Anda lakukan terhadap produk. Ini adalah apa yang Anda
lakukan terhadap pemikiran calon pelanggan."
Positioning
bukanlah strategi produk, tetapi strategi komunikasi yang berhubungan dengan
bagaimana konsumen menempatkan produk perusakaan dalam benaknya, dalam otaknya,
dalam khayalannya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan
mengidetifikasi dirinya dengan porduk itu.
Philip Kotler (2007) mendefinisikan positioning sebagai
berikut:
"Positioning is
the act of deisgning the company's offering and image to occupy a distictive
place in the target market's mind."
"Positioning adalah tindakan merancanh
tawaran dan kesan perusahaan sehingga menempati suatu tempat yang berari dan
jelas dalam benak target pasar.
Positioning
justru dilakukan karena adanya pesaingan, baik dalam kategori produk sejenis,
maupun antar produk kategori Dalam hal ini Hiebing & Cooper (2007)
melengkapi Kotler, mendefinisikan positioning sebagai berikut:
"Positioning
established the desired perception of your product within the target market
relative to the competition."
"Positioning
membangun presepsi produk anda di dalam pasaar sasaran reltaif terhadap
pesaingan."
Sedangkan deginisi positioning menurut Kasali (2007) sebagai berikut:
"Positioning adalah strategi
kominikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama anda
mengandung arti tertentu yangd alam beberapa segi mencerminkan keunggulan
terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif."
Menurut Cheverton (2004), ada lima kesalahan dalam
menentukan posisi pasar, yaitu :
a. Positioning
yang terlalu rendah: Jika tidak memiliki sesuatu yang khusus, maka akan sulit
untuk mengambil tempat di dalam pikiran konsumen, tidak memberikan alasan untuk
membeli, bahkan tidak peduli.
b. Positioning yang
terlalu tinggi :bersikap terlalu spesifik
c. Positioning yang
membingungkan : saat mencoba untuk melakukan banyak hal sekaligus maka akan
muncuk kontradiksi dan konflik
d. Positioning
yang tidak relevan : saling tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.
e. Positioning
yang meragukan : membuat pernyataan yang tidak dapat dipercaya dan hanya mereka
ang sangat mudah tertipu yang akan menjadi konsumen Anda.
Menurut Kasali (2007), ada berbagai strategi positioning yang dapat
diimplementasikan, antara lain :
a. Positioning
berdasarkan perbedaan produk
Perusahaan dapat menunjukkan kepada
pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing (unique product feature)
b. Positioning
berdasarkan manfaat produk
Manfaat produk dapat pula ditonjolkan
sebagai positioning sepanjang dianggap penting oleh konsumen.
c. Positioning
berdasarkan pemakaian
Memposisikan produk sebagai yang terbaik
dari segi pemakaian produk
d. Positioning
berdasarkan kategori produk
Positioning
ini biasanya dlakukan oleh produk-produk baru yang muncul dalam suatu kategori
produk.
e. Positioning
kepada pesaing
Memposisikan produk denganmembandingan diri
sebagai yang terbaik dari pesaing yang disebutkan namanya ataupun tersirat
f. Positioning
melalui imajinasi
Memposisikan produk dengan menggunakan
imajinasi-imajinasi seperti tempat, orang, benda dan sebagainya.
g. Positioning
berdasarkan masalah
Positioning
yang digunakan untuk produk atau jasa baru yang belum begitu dikenal. Produk
baru biasanya diciptakan untuk memberi solusi terhadap masalah yang dirasakan
konsumennya.
No comments:
Post a Comment