Manfaat kemasan selain mampu
mempengaruhi konsumen untuk membeli, juga memposisikan produk di segmen mana,
sekaligus dapat menaikkan produk tersebut. Kemasan seringkali disebut sebagai the silent sales-man/girl karena
mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk. Untuk itu
kemasan harus mampu menyampaikan pesan lewat komunikasi informatif, seperti
halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli. Para
pakar pemasaran menyebut desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm), sebab kemasan memang
berada di tingkat akhir suatu proses alur produksi yang tidak saja untuk
memikat mata (eye-cathing) tetapi juga
untuk memikat pemakaian (usage attractiveness).(Sawitri,2006)
Kemasan yang baik mampu mengeleminir
pemilihan strategi antara Harga atau Produk (Price or Product Method). Dahulu
produsen membuat strategi dari sebuah keputusan target pasar yang akan dituju
pertimbangannya secara tradisional adalah antara memilih dasar harga yang murah
dengan konsekuensi kualitas produk yang lebih rendah, atau kebalikannya. Namun sekarang kemasan produk yang baik akan
sangat membantu menjadi penengah dalam mengoptimalkan pilihan, yaitu mampu
menampilkan produk yang cantik dengan harga yang terjangkau dan pasar yang
lebih luas. (Marrwini, 2007)
Keinginan dan kebutuhan konsumen
adalah ilham dan katalis yang kuat bagi inovasi kemasan. Pada saat ini ada
beberapa keinginan dan kebutuhan konsumen yang memacu perkembangan desain dan
model kemasan, diantaranya adalah gaya hidup masyarakat yang selalu bergerak
cepat, meningkatnya patron keluarga kecil,
tuntutan akan makanan sehat serta porsi dan diet yang terkontrol dan
lain-lain.
No comments:
Post a Comment