Value engineering (rekayasa nilai) merupakan penerapan teknik manajemen dengan
menggunakan pendekatan yang sisematis untuuk mencari keseimbangan fungsional
terbaik antara biaya, kehandalan dan performansi dari sebah produk atau proyek (Zimmerman dan
Hart, 1982)
Secara umum nilai dapat didefinisikan
sebagai kegunaan atau manfaat suatu
barang atau jasa. Nilai dapat dirumuskan sebagai perbandingan anatara
performansi yang ditampilkan suatu fungsi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan fungsi tersebut.
Performansi merupakan keuntungan atau
manfaat yang diperoleh dari fungsi-fungsi suatu produk. Biaya merupakan total
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan semua fungsi yang diinginkan. Rekayasa
nilai bertujuan untuk memperoleh nilai yang semaksimal mungkin dengan biaya
yang seminimal mungkin (Zimmerman dan Hart, 1982).
Nilai dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Value = performansi
biaya
Value engineering menggunakan teknik
tertentu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Teknik ini terdiri dari tiga
tahapan utama yaitu (Handoko, 1999)
1.
Tahap Informasi
Pada
tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan konsmen untuk mengetahui spesifikasi
kerupuk palembang
yang diinginkan oleh konsumen karena
sumber utama gagasan produk baru adalah pasar, atau teknologi yang telah ada.
Gagasan produk baru dapat juga berasal dari observasi terhadap produk-produk
sekarang, pendapat para distributor, pesaing, kondumen, penjual dan manajemen
puncak
2.
Tahap Kreatifitas
Tahap
kreatifitas dapat dilakukan dengan menentukan spesifikasi produk yang akan
dikembangkan. Spesifikasi produk merupakan tahapan pengembangan produk dengan
penilaian terhadap identifikasi kebuthan konsumen. Data-data kebutuhan konsumen
dikumpulkan dalam karakteristik yang diinginkan, selanjutnya dinilai
berdasarkan matrik masing-masing dengan nilai tertentu.
3.
Tahap Analisa
Tidak
semua gagasan harus dikembangkan menjadi produk-produk baru. Gagasan untuk
produk baru perlu memenuhi paling tidak potensi pasar, kelayakan finansial, dan
kelayakan operasi. Tujuan analisis seleksi produk adalah untuk menyaring
gagasan yang kurang sesuai. Untuk membantu dalam analisis seleksi produk,
beberapa metode telah dikembangkan salah satunya dengan penilaian yang
menyangkut suatu daftar faktor penimbang dengan setiap faktor diberi bobot.
Menurut
Miles (1972), value engineering
terdiri dari empat tahap. Setiap tahap harus
sudah selesai sebelum tahap berikutnya dimulai.
1.
Tahap Informasi
Pada
tahap ini pencarian dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi, apa yang telah
terjadi, apa faktanya, apa fakta-fakta yang berrhubungan, apa asumsinya, berapa
jumlahnya, berapa biayanya. Fakta apa yang dibutuhkan dan ingin dicapai.
2.
Tahap Analisis
Pada
tahap ini sebuah keyakinan terhadap arti yang terkandung di dalam informamsi dikembangkan.
Fungsi-fuungsi dan kelompok fungsi yang dapat diselesaikan dan dibandingkan ditentukan dan dievaluasi.
3.
Tahap Kreatifitas
Pada
tahap ini semua ide pemikiran dihormati, permasalahan spesifik yang disusun pada
tahap analisa digunakan oleh semua pihak secara
individual, dan semua alernatif yang mungkin dari pendekatan yang
mungkin sebagai individu ditampilkan dalam sebuah daftar.
4.
Tahap Penentuan
Pada tahap ini daftar yang diperoleh dari tahap
kreatifitas diteliti satu per satu
(biasanya dilakukan oleh satu orang) untuk memperoleh satu atau dua pendekatan
baru yang setelah dilakukan minimasi terhadap kerugiannya akan diperoleh apa
yang dibtuhkan bisnis atau
No comments:
Post a Comment