Untuk memenuhi prinsip-prinsip di atas maka langkah-langkah penerapan
pengembangan e commerce dalam usaha
kecil menengah. Berikut merupakan uraian langkah-langkah penerapan yaitu
diantaranya
1.
Pemilihan konsep e-commerce
Dalam tahapan
ini dilakukan pemilihan konsep e-commerce dengan metode komparatif antara konsep
yang ada dengan kondisi perusahaan. Jika dilihat dari kondisi perusahaan,
dimana usaha ini menghasilkan produk dan tujuan utamanya adalah memperluas pasar
dan meningkatkan laba, maka konsep yang sesuai adalah Business To Customer (B2C). Dalam tahap pertama maka ini pengelola
usaha harus mengidentifikasi masalah yang timbul dari sistem penjualan yang ada
saat ini dan memberikan solusi dengan penggunaan e-commerce sebagai media penjualan dan promosi untuk meningkatkan
hasil penjualan serta memperluas wilayah pemasaran. Tujuan dari tahap instalasi
adalah untuk membangun kapasitas sistem yang akan mendukung pelaksanaan antara
lain perangkat lunak, perangkat keras dan sumber daya manusia yang digunakan.
2.
Perubahan BPR (Business Process Re-engineering)
Dengan akan
beralihnya metode pemasaran usaha produk penjualan kopi ini kearah online, maka
akan mengakibatkan perubahan proses bisnis khusunya dalam bidang pemasaran.
proses ini terkait dengan proses dari sistem penjualan yang meliputi input,
proses dan output. Perubahan ini akan terkait dengan dokumen yang digunakan,
proses pemasaran yang dilakukan secara online.
a. Identify Process
Fase pertama dari business
process reengineering adalah identify
process dimana dalam fase ini dapat dijabarkan kondisi proses dari kegiatan
penjualan dari usaha produk olahan kopi yang sebelumnya berupa kegiatan yang
dilakukan secara konvensional beralih pada yang bersifat online, sementara
proses bisnis lainnya masih dilakukan secara konvensional, Adapun identify process adalah sebagai berikut
a)
Input : Kegiatan
pemasaran secara sederhana dicatat dengan catatan yang sederhana dan manual, yang
dicatat adalah barang masuk dan keluar hal ini kurang efektif. Dalam pemasaran
secara online, dimana dokumen yang digunakan tentu datanya tersimpan dalam
sebuah database yang lengkap, pembaharuan data dilakukan secara tersitem
sehingga mengurangi redudansi data.
b)
Proses: Proses
penjualan merupakan inti dari kegiatan pemasaran, dimana dalam business proses reengeneering
pada ada beberapa perubahan yang mendasar dari komponen pemasarannya dengan konsep
B2C. Proses ini penting untuk mengidentifikasi adanya perubahan proses bisnis
ini, berpengaruh terhadap berbagai aktifitas dan penambahan departement, bagian
pengiriman, serta berubahnya model pembayaran. Dari segi customer juga
dimudahkan dalam proses pembelian karena tidak perlu datang ke toko untuk
membeli produk tersebut.
c)
Output: dari
perubahan proses bisnis ini ke secara online ini, tentu outpuntya akan berbeda dengan
dengan sistem konfensional dimana data terkait penjualan/pemasaran menjadi
terintegrasi dengan data pelanggan, data persediaan, data pembayaran, data
expedition dan data delivery. Kemudahan yang bisa diperoleh adalah kemudahan
proses transaksi, pencarian informasi, pelaporan serta efisiensi dari segi
biaya dan waktu pemasaran secara jangka panjang dan berkelanjutan.
b. Design Proses Bisnis
Proses bisnis
untuk penjualan produk olahan kopi, dimana dengan konsep yang baru menggunakan
konsep B2C (business to customer),
maka akan menimbulkan perubahan yaitu bertambahnya departemen dari perusahaan
tersebut, perubahan proses bisnis hanya pada departemen atau bagian penjualan
yang berubah secara sistem online. Pada tahap ini sebagian besar yang
berorientasi ke komputer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras dan
perangkat lunak (HW/SW) yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau
kembali dan juga tentang programnya. Latihan bagi para pemakai sistem dimulai.
Pada akhirnya dengan berpartisipasi penulis dari pemakai sistem, dilakukan tes
sistem secara menyeluruh. Apabila pemakai sistem telah puas melihat hasil
testing yang dilakukan maka steering committee dimulai persetujuannya untuk
tahap selanjutnya
redesign proses bisnis berdampak pada penambahan departemen serta tentunya
dokumen bisnis yang semakin berkurang karena aktifitas penjualan dilakukan
secara online. Hal lain yang perlu dimasukkan adalah Pelatihan Pegawai. Dalam
Tahapan ini yang dilakukan dalam implementasi e-commerce ini adalah pelatihan
pegawai yang bertujuan memberikan pengarahan tentang penggunaan sistem dari
sistem yang lama ke sistem yang baru, seperti pengolahan data produk, modul,
harga, maupun kuantitas.
No comments:
Post a Comment