Suatu perusahaan
memerlukan sumber daya yang akan digunakan untuk memproduksi barang. Sumber
daya tersebut berupa bahan mentah, bahan pendukung, mesin-mesin, tenaga kerja,
peralatan pendukung dan lain-lain. Tiap-tiap perusahaan tentu saja akan
mempunyai jumlah dan jenis sumber-sumber produksi yang berbeda satu sama lain.
Faktor
yang menjadi kendala dalam proses produksi yang mempengaruhi penentuan volume
produksi dan tingkat kombinasi produksi optimal antara lain (Reksohadiprodjo
dan Gitosudarmo, 2008):
a.
Kapasitas bahan baku
Dengan
tersedianya bahan baku dalam perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan
produksi dan besarnya jumlah kapasitas bahan baku dapat mempengaruhi tingkat
produksi yang optimal. Apabila kapasitas bahan baku yang tersedia cukup besar,
maka perusahaan dapat memperoleh luas produksi yang lebih besar pula.
Sebaliknya apabila jumlah kapasitas bahan baku yang tersedia relatif kecil maka
perusahaan akan memperoleh luas produksi yang lebih kecil pula.
b.
Kapasitas mesin
Kapasitas mesin
yang dimiliki oleh perusahaan dapat mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan
selama produksi. Meskipun bahan baku yang tersedia cukup besar jumlahnya, namun
apabila kapasitas mesin yang tersedia kurang mencukupi untuk memproses bahan
baku tersebut, maka tingkat output yang dihasilkannya pun relatif kecil.
c.
Jumlah tenaga kerja
Tersedianya
tenaga kerja dalam perusahaan sangat diperlukan guna pelaksanaan produksi,
karena tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun mutunya sangat menentukan
luas perusahaan dalam suatu perusahaan. Perusahaan tidak mungkin melakukan
proses produksi melebihi dari kemampuan jumlah tenaga kerja yang dimilikinya.
d.
Batasan permintaan
Batasan
permintaan merupakan dasar pedoman bagi
perusahaan untuk menentukan luas produksi. Dalam hal ini, batasan
permintaan ditentukan melalui peramalan dengan menggunakan data produksi
sebelumnya yang diolah dengan bantuan program. Dalam melakukan perhitungan
peramalan tersebut , terdapat sepuluh metode yang dapat digunakan kemudian akan
dicari MAD terkecil. Peramalan adalah suatu perkiraan atau dugaan suatu
peristiwa/kejadian pada masa yang akan datang sebagai bagian dari integral
aktivitas pengambilan keputusan. Dalam melakukan peramalan dapat dilakukan
dengan dua teknik, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode
kuantitatif meliputi metode deret berkala ( time series )
dan metode kausal. Yang mana metode time series
memprediksi masa yang akan datang berdasarkan data masa lalu untuk menentukan
pola masa lalu dan mengekstrapolasi pola tersebut untuk masa yang akan datang.
Sedangkan metode kausal mengasumsikan faktor yang diramal memiliki hubungan
sebab akibat terhadap beberapa variable independent,
sehingga pada akhirnya dapat menentukan hubungan antar faktor dan menggunakan
hubungan tersebut untuk meramal nilai-nilai variable independent.
Metode
time series menggambarkan berbagai gerakan yang terjadi pada sederetan
data pada waktu tertentu. Langkah penting dalam memilih metode time series
adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat dibedakan
menjadi empat jenis siklus dan trend (Makridarkis dan Wheelwrightd dalam Yamit,
2007), yaitu :
a.
Pola horizontal, terjadi bilamana nilai
data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata konstan. Contoh, suatu produk yang
permintaannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu.
b.
Pola musiman, terjadi bilamana suatu
deret dipengaruhi oleh faktor musiman. Contoh permintaan es krim, jas hujan,
dan lain sebagainya.
c.
Pola silkus, terjadi bilamana datanya
dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis.
d.
Pola trend, terjadi bilaman terdapat
kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.
No comments:
Post a Comment