2.
Pembangunan
pariwisata berkelanjutan merupakan pembangunan pariwisata yang berlandaskan
pada upaya pemberdayaan baik dalam arti ekonomi, sosial, maupun kultural serta
mampu menjamin kelestarian lingkungan. Ini merupakan pertimbangan bagi
pemerintah dalam melakukan pengembangan sektor pariwisata agar sumber daya yang
ada dapat dimanfaatkan di waktu yang akan datang untuk tujuan ekonomi, sosial
dan keindahan sebagai daya tarik dengan tetap menjaga integritas keanekaragaman
budaya.
Organisasi
pariwisata dunia (WTO) dalam UNESCO, 2000 memberikan definisi mengenai
pembangunan pariwisata berkelanjutan sebagai berikut:
"Sustainable
tourism development meets the needs of present tourists and host regions while
protecting and enhancing opportunity for the future. It is envisaged as leading
to management of all resources in such a way that economic, social, and
aesthetic needs can be fulfilled while maintaining cultural integrity,
essential ecological processes, biological diversity, and life support system.”
Dengan kata lain,
pembangunan pariwisata berkelanjutan berarti berkelanjutan secara ekologis, ekonomis
dan sosial. Dalam pembangunannya mempertimbangkan keseimbangan lingkungan,
terutama di daerah yang sensitif berdasarkan perspektif jangka panjang. Prinsip
kepariwisataan berkelanjutan menurut WTO dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Sumber
daya alam, historis, dan budaya untuk kepariwisataan dimanfaatkan secara
berkesinambungan untuk masa depan dan bermanfaat bagi masyarakat
b. Pengembangan
pariwisata tidak menimbulkan masalah lingkungan dan sosio-kultural yang serius
di wilayah wisata
c. Kualitas
lingkungan di wilayah wisata dipelihara dan ditingkatkan
d. Kepuasan
wisatawan dipertahankan sehingga daerah tujuan wsata akan tetap memiliki daya
jual dan popularitas
e. Manfaat
dari kepariwisataan tersebar luas di seluruh masyarakat
Dalam melakukan pengembangan
pariwisata berkelanjutan, persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin
keberlanjutan pariwisata (Damanik dan Weber, 2006), yakni:
a. Produk
wisata didorong ke produk berbasis lingkungan
b. Kegiatan
wisata diarahkan untuk melestarikan lingkungan dan peka terhadap budaya lokal.
c. Masyarakat
dilibatkan dalam perencanaan, implementasi dan monitoring pengembangan
pariwisata
d. Masyarakat
memeproleh keuntungan secara adil dari kegiatan wisata
e. Posisi
tawar masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya pariwisata semakin meningkat.
No comments:
Post a Comment