variabel-variabel keberhasilan
implementasi kebijakan sebagai berikut:
1.
Isi
kebijakan (content of policy), yang mencakup:
a.
Kepentingan
kelompok sasaran atau target groups termuat dalam isi kebijakan. Dalam
pengertian ini, kebijakan dibuat untuk memenuhi kebutuhan oleh masyarakat atau
kelompok untuk memecahkan masalah yang terjadi di kehidupannya. Oleh karena itu
dalam suatu masyarakat atau kelompok banyak sekali masalah yang membelenggu dan
butuh kebijakan yang dibuat pemerintah. Disini kebijakan yang sangat dibutuhkan
harus terlaksana agar mengeluarkan masyarakat dari masalah tersebut.
b.
Jenis
manfaat yang diterima oleh target group. Suatu kebijakan adalah upaya untuk
memperbaiki keadaan, jika keadaan yang diterima masyarakat atau kelompok tidak jauh berbeda dari sebelumnya, maka manfaat
dari kebijakan tersebut tidak ada.
c.
Perubahan
yang diinginkan dari sebuah kebijakan. Kebijakan publik yang berhasil bukan
dinilai dari isinya yang prestisius namun implementasinya di lapangan. Apakah
mampu membawa perubahan yang baik atau malah sebaliknya.
d.
Ketepatan
sebuah program. Sebuah program kebijakan harus tepat agar nanti dalam
implementasinya berhasil sesuai dengan harapan. Tepat disini meliputi, tepat
sasaran, tepat kebutuhan, tepat lingkungan dan tepat guna.
e.
Rincian
implementor kebijakan. Kebijakan yang sudah dibuat tidak bisa dinilai
keberhasilannya tanpa ada implementor atau pelaksananya. Karena peran
implementor sangat penting, tanpa mereka implementasi kebijakan tidak berjalan.
Implementor tak cuma satu tapi ada beberapa, maka harus lengkap karena
masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda yang saling melengkapi.
f.
Dukungan
dari sumber daya yang memadahi. Sumber daya manusia (implementor) harus
memadahi dan tahu peran dan fungsinya secara baik agar tidak keliru. Selain itu
sumber daya modal harus sesuai kemampuan agar tidak terjadi kekurangan uang
untuk menunjang implementasi kebijakan.
2.
Konteks
implementasi (context of implementation), mencakup:
a.
Kekuasaan,
kepentingan dan strategi yang dimiliki oleh para aktor yang terlibat didalam
implementasi kebijakan. Dalam hal ini para aktor kebijakan yang jumlahnya lebih
dari satu pasti memiliki pemikiran yang beraneka ragam. Sehingga masing-masing
memiliki kepentingan dan strategi yang berbeda. Karena mereka terikat pada
jabatan yang mereka punya. Sehingga berdampak pada kebijakan yang dibuat. Besar
kecilnya tersebut ditentukan oleh jabatan yang mereka duduki.
b.
Karakteristik
institusi dalam rezim yang sedang berkuasa. Dalam politik negara nama rejim itu
tergantung pada penguasa negara yang sedang menjabat. Maka perilaku dan sifat
pemimpin negara dapat dilihat pada kebijakan yang dibuat. Dalam suatu rezim,
institusi selaku kaki tangan kepala negara maka akan sangat nurut dengan kepala
negara dan sistem yang ditentukan kepala negara.
c.
Tingkat
kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran. Dalam impementasi kebijakan
publik, masyarakat juga mempunyai peran
penting untuk menentukan keberhasilan kebijakan tersebut. Karena perilaku
masyarakat (kelompok sasaran) sangat menentukan.
No comments:
Post a Comment