Diplomasi pertahanan merupakan
seluruh cara dan strategi melalui
berbagai aspek kerjasama seperti
ekponomi, budaya, politik, pertahanan
dan diplomasi sehingga negara-negara
dapat memiliki hubungan pertemanan,
lebih jauh dapat saling bekerja sama, dan
yang paling penting adalah menigkatkan
kepercayaan
Diplomasi pertahanan
digunakan sebagai alat untuk mencapai
target kebijakan luar negeri suatu
negara.
Gregory Winger dalam tulisannya
The Theory of Defense Diplomacy
menjelaskan bahwa diplomasi
pertahanan merupakan suatu cara
penggunaan militer bukan untuk
kekerasan, seperti pertukaran perwira,
kunjungan kapal perang, latihan militer
bersama dalam rangka mencapai
kepentingan internasional suatu negara.
Masih dalam tulisan Winger, Andre
Cottey dan Anthony Foster menyatakan
bahwa diplomasi pertahanan adalah
penggunaan militer dalam masa damai
sebagai alat untuk kebijakan keamanan dan hubungan luar negeri. Hal ini
diperkuat oleh Martin Edmons yang
mendefinisikan diplomasi pertahanan
sebagai penggunaan militer untuk
operasi selain perang dengan
memanfaatkan pengalaman latihan dan
disiplinnya untuk mecapai kepentingan
nasional baik di dalam maupun di luat
negeri8
.
Keberhasilan pelaksanaan
diplomasi pertahanan sangat bergantung
pada upaya-upaya diplomatik yang
dilakukan di tingkat global, regional dan
bilateral. Dari semua itu, diplomasi dalam
tingkatan bilateral memainkan peranan
yang sangat penting. Keberhasilan
strategi diplomasi pertahanan suatu
negara merupakan kolaborasi dari
komponen diplomasi, pertahanan dan
pembangunan. Namun, secara parsial
terdapat karakter utama dari diplomasi
pertahanan suatu negara
:
1) Defense diplomacy for Confidence
Building Measures;
2) Defense Diplomacy for defense
capabilities;
3) Defense Diplomacy for Defense
industry.
No comments:
Post a Comment