Friday, November 22, 2019

Karakteristik atau Ciri khas Defense Mechanism (skripsi dan tesis)


Untuk dapat lebih memahami cara penggunaan defense mechanism
maka perlu diperhatikan ciri khas atau karakteristik dari defense
mechanism seperti yang telah diuraikan oleh Semiun (2006).
a. Defense Mechanism adalah Tingkah Laku-Tingkah Laku
Normal.
Defense mechanism digunakan oleh setiap orang dalam batas
tertentu terlebih dalam situasi-situasi yang mengancam ego mereka.
Hal ini merupakan tingkah laku yang normal sebagai akibat dari
penyesuaian diri seseorang untuk memenuhi kepuasan suatu
kebutuhan secara tidak langsung, sehingga perasan tegang dapat
direduksi dan harga diri dapat dipertahankan. Ketika seorang
individu menjadi matang dan beralih ke tahap perkembangan
selanjutnya, maka tentu ia akan menghadapi sebuah frustasi yang
mungkin saja tidak dapat diatasi. Perasaan frustasi didalam situasi
yang mengancam inilah yang membuat individu menggunakan
defense mechanism untuk melepaskan tekanan yang kemudian
menjadi sebuah pola kebiasaan. Penyesuaian diri yang secara
sederhana dapat dikatakan sebagai suatu proses yang menyelaraskan
tuntutan-tuntutan motivasi baik dari dalam ataupun dari luar.
Tingkatan sikap defensif seseorang sebanding dengan tingkatan
keraguan dalam dirinya terhadap kemampuan untuk menerima.
Maka semakin stres dialami seseorang maka semakin kemungkinan
individu tersebut menggunakan sikap yang defensif. Cara
bertingkah laku ini menjadi patologik bila digunakan secara
berlebihan.
b. Defense Mechanism Sering Tidak Disadari
Frustasi dan konflik dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan
pada taraf sadar, sedangkan konflik yang tidak dapat diselesaikan
pada taraf sadar akan menimbulkan usaha-usaha penyesuaian diri
secara tidak sadar yakni defense mechanism. Cara penyesuaian diri
secara sadar dapat dilakukan dengan meningkatkan usaha untuk
mereduksi atau mengubah tujuan serta dapat menilai secara realistik
situasi yang menyebabkan konflik ataupun frustasi. Sedangkan
usaha penyesuaian diri secara tidak sadar (defense mechanism)
adalah usaha individu untuk melindungi dirinya terhadap berbagai
ancaman serta untuk meredakan ketegangan dan rasa cemas sebagai
akibat dari rasa frustasi dan konflik yang tidak terpecahkan.
Penggunaan defense mechanism sangat menguntungkan bagi
individu dalam usaha untuk menyesuaikan diri namun
ketergantungan yang berlebihan dalam penggunaan defense
mechanism sebagai sarana untuk memecahkan konflik
menunjukkan gaya penyesuaian diri yang abnormal.
c. Defense Mechanism itu Tidak Bersifat Instingtif
Seperti tingkah laku lainnya, penggunaan defense mechanism dapat
mengurangi tekanan dan tegangan sehingga mekanisme-mekanisme
ini menyenangkan bagi orang yang menggunakannya dan
sebaliknya jika tidak menyenangkan mekanisme tersebut tidak akan
digunakan lagi. Setiap individu bertingkah laku dengan alasan
tertentu dan akan mengulanginya apabila tingkah laku tersebut
menguntungkan dan jika penggunaannya telah memenuhi
kebutuhan psikologis bagi individu tersebut.
d. Defense Mechanism Mendistorsikan Persepsi
Penggunaan Defense Mechanism dapat mendistorsikan atau
mengaburkan persepsi individu terhadap realitas, hal ini
mengakibatkan informasi yang diproses oleh individu tersebut
mengenai lingkungan sosialnya adalah keliru karena
permasalahannya sesuai dengan apa yang dipersepsikannya bukan
menurut situasi sebenarnya. Komunikasi yang diterima dari seorang
defensif tidak berhubungan dengan situasi yang sebenarnya namun
hanya dengan persepsi individu itu sendiri. Dengan demikian,
tingkah laku individu dalam menanggulangi situasi tidaklah efektif.
e. Defense Mechanism Cenderung Mengekalkan Diri
Individu yang menggunakan tingkah laku defensif cenderung
memperkuat diri, sirkuler, dan kumulatif. Misalnya, seseorang
menarik diri dari hubungan dengan orang-orang lain atau menutup
dan membatasi kesadarannya karena merasa tidak senang dan cemas
bila hal-hal tertentu terjadi. Individu seperti ini memiliki kebutuhan
untuk mempertahankan status sehingga akan mengesampingkan
realitas. Bila merasa sangat terancam, individu akan menggunakan
defense mechanism dengan mengesampingkan semua tingkah laku
yang realistik sehingga membatasi kesempatan untuk
mengembangkan cara bertingkah laku yang lebih efektif.
f. Defense Mechanism membutuhkan energi.
Individu yang defensif memerlukan energi atau kekuatan untuk
dapat mendistorsikan kenyataan, sehingga tekanan atau paksaan
untuk tetap melindungi diri secara psikologi membuat individu
menjadi tidak relaks. Hal ini disebabkan oleh perhatian dan
dorongan yang diberikan hanya digunakan untuk satu hal saja.
g. Defense Mechanism adalah Manipulatif
Mekanisme merupakan cara yang tidak efektif yang digunakan
untuk mengontrol lingkungan agar individu dapat memuaskan
kebutuhan psikologis individu tersebut. Defense dijadikan sebagai
sebuah sarana untuk memperoleh apa yang kita inginkan dari
lingkungan kita (McGuire, 1974), sehingga defense mechanism
merupakan usaha untuk mempengaruhi serta membentuk keadaan
lingkungan sekitar agar cocok dengan keadaan ataupun ide dari
individu tersebut

No comments:

Post a Comment