Thursday, November 14, 2019

Penilaian Kinerja (skripsi dan tesis)


 Penilaian kinerja individu mencakup empat unsur utama, yaitu: 1) hasil kerja yang dapat dilihat dari kualitas maupun kuantitas output kerja, 2) perilaku yang jika dikaitkan dengan perilaku Islami antara lain semakin intens dalam menjalankan ibadah sunah maupun wajib ataupun ketakwaannya, dan 3)  kompetensi yang dapat dinilai dari efisiensi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, profesionalitas, dan ketepatan dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil kerja merupakan keberhasilan karyawan dalam pelaksanaan kerja. Perilaku diartikan sebagai aspek tindak pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Kompetensi adalah kemahiran pegawai sesuai tuntutan jabatan. Unsur potensi merupakan pengamatan terhadap kemampuan pegawai di masa depan. Aspek penting dalam penilaian kinerja adalah faktor-faktor penilaian itu sendiri. Beberapa prinsip dalam memilih faktor-faktor yang menjadi penilaian, yaitu: relevance (kesesuaian antara faktor penilaian dengan tujuan sistem penilaian), acceptability (dapat diterima pegawai), reliability (faktor penilaian harus dapat dipercaya dan diukur karyawan), sensitivity (dapat membedakan kinerja yang baik atau yang buruk) serta practicality (mudah dipahami dan diterapkan) (Cascio, 1992).
Dimensi kinerja adalah ukuran-ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat bekerja, meliputi kualitas output, kuantitas output, waktu kerja, dan kerja sama dengan rekan kerja (Miner, 1988). Prosedur penilaian kinerja merupakan tanggung jawab atasan langsung. Atasan langsung memiliki tanggung jawab  untuk memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan. Para supervisor memiliki tanggung jawab utama dalam penilaian kinerja karyawan. Selain supervisor para karyawan, rekan kerja, diri sendiri, dan para pelanggan juga perlu dilibatkan dalam prosedur penilaian kinerja karyawan (Certo, 1985). Penilaian kinerja juga dapat diperoleh dari catatan organisasi, para supervisor, para karyawan sendiri, rekan kerja, para karyawan dan para pelanggan. Islam mengajarkan bahwa setiap muslim perlu melakukan evaluasi baik terhadap pimpinan maupun karyawan. Al Qur'an memberikan landasan-landasan moral secara umum tentang halhal yang perlu dievaluasi oleh setiap individu. Unsur yang dievaluasi mencakup aspek komitmen (keimanan), aspek pengetahuan atau keterampilan, aspek etos kerja serta aspek hasil kerja. Keimanan dalam arti luas adalah pandangan hidup, falsafah gerak dalam bekerja. Dalam Islam, keimanan seseorang dalam bekerja harus tetap ada dalam koridor pencarian ridho Allah SWT. Aspek komitmen terkait dengan keteguhan seseorang dalam memegang prinsip, atau falsafah kerja dalam hidup. Keterampilan dan pengetahuan perlu dievaluasi, sehingga kualitas kerja dan kualitas produk dapat dipantau dengan baik. aspek etos kerja perlu  dievaluasi mengingat baik buruknya etos kerja turut berpengaruh terhadap budaya kerja perusahaan

No comments:

Post a Comment