Tuesday, April 14, 2020

Proaktivitas pada Masa Remaja (skripsi dan tesis)

 Masa remaja adalah masa peralihan dari seorang anak menuju kedewasaan. Pada masa remaja, kematangan emosi individu sedang berkembang. Menurut Santrock (Hardani (Ed), 2007 :201) remaja tidak mengetahui bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka dengan benar. Remaja dapat merasa marah kepada orang tua tanpa ada provokasi dan memproyeksikan perasaan-perasaan tidak menyenangkan kepada orang lain. Menurut Rosenblum dan Lewis, (Santrock, Hardani (Ed) 2007 : 201) remaja memiliki suasana hati yang berubah-ubah dan remaja juga cenderung memiliki suasana hati yang lebih negatif. Menurut Saarni (Santrock, Hardani (Ed) 2007:203) kompetensi emosional remaja di dalam diri tidak berkaitan dengan ekspresi luar. Pada saat remaja menjadi lebih matang, maka remaja mulai memahami bagaimana perilaku emosionalnya dapat mempengaruhi orang lain, dan belajar mempertimbangkan. Kemampuan remaja untuk mempertimbangkan sesuatu berkaitan dengan aspek proaktivitas yaitu kemampuan memilih respon. Pada dasarnya setiap remaja memiliki kemampuan untuk memilih respon yang tepat dalam menghadapi segala situasi, namun kemampuan memilih respon tidak datang dengan sendirinya melainkan perlu dilatih. Proaktivitas dapat membantu remaja agar dapat mencapai kompetensi emosional yang harus dicapai. Proaktivitas dapat melatih remaja untuk mengelola emosi dengan membiasakan diri mengambil keputusan yang mandiri dan bertanggung jawab. Desmita (2006:194) berpendapat secara kognitif pada masa remaja terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Menurut Carol dan David, (Desmita, 2006:194) Prontal Lobe berfungsi dalam aktifitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan sebuah perencanaan atau kemampuan untuk mengambil keputusan. Pada fase remaja, individu   sudah dapat membuat perancanaan dan mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

No comments:

Post a Comment