Spiritualitas berakar pada kata spirit yang mengandung arti semangat
dan jiwa/roh sedangkan spiritual berarti berhubungan dengan atau bersifat
kejiwaan/batin (KBBI, 2008). Istilah “spiritualitas” sendiri diambil dari kata
latin spiritus yang berarti nafas. Istilah berkaitan dengan kata Yunani
pneuma yang mengacu pada nafas hidup atau jiwa. Merujuk pada arti
harafiahnya, spiritualitas merupakan aspek dan bagian hidup manusia yang
memberikan semangat, jiwa dan nafas bagi kehidupan manusia. Beberapa
literatur menyebutkan adanya keberagaman definisi dari istilah spiritualitas
karena munculnya perkembangan pemahaman dan aplikasi spiritualitas
dalam hidup manusia. Spiritualitas didefinisikan tidak hanya berkaitan
dengan aspek keagamaan, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia seperti kecerdasan spiritual, kepemimpinan spiritual, spiritualitas
kerja, dan lain sebagainya.
Spiritualitas merupakan kecenderungan untuk mencari tujuan utama
dalam hidup dan mengusahakan hidup seperti tujuan tersebut (Mitroff dan
Denton, 1999). Tujuan hidup menjadi hal penting dan selalu diusahakan
oleh manusia. Setiap kali seseorang melakukan kegiatan pasti di dalamnya
terdapat hal-hal atau keinginan yang ingin dicapai olehnya. Hal ini senada
dengan ungkapan dari Pargament dan Mahoney (2004) yang mendefinisikan
spiritualitas sebagai proses hidup seseorang yang berupa makna dan tujuan
yang berdampak pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain itu,
spiritualitas sering dicirikan sebagai proses dinamis di mana perasaan
transendental pribadi seseorang terus berinteraksi dengan lingkungan
eksternal untuk memberi energi pada pengetahuan, emosi, dan perilaku
individu (Giacalone dan Jurkiewicz, 2003). Secara garis besar, spiritualitas
dapat diartikan sebagai dorongan batin yang besar untuk bergerak mencapai
tujuan dan mencari makna dalam hidup pribadi seseorang
No comments:
Post a Comment