Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai dan dicintai, menjalani hubungan penuh rasa percaya pada Tuhan (Carson, 1989 dalam Hamid, 2008). Menurut Potter (2005) menyebutkan bahwa individu dikuatkan melalui “spirit” yang mengakibatkan peralihan yang penting selama periode sakit. 13 Galek et al (2005) menyatakan, dari sekian banyak penelitian yang dilakukan ada 7 konsep kebutuhan spiritual yang paling mewakili kebutuhan spiritual manusia, meliputi: a) Cinta/ kebersamaan/ rasa hormat Hubungan antar manusia membentuk suatu keselarasan yang dapat menyembuhkan, meliputi; dapat diterima sebagai manusia dalam kondisi apapun, memberi dan menerima cinta, mempunyai hubungan dengan dunia, perkawanan, mudah terharu dan mudah melakukan kebaikan, membina hubungan yang baik dengan sesama manusia, alam dan sekitar dan dengan Tuhan zat tertinggi. Cinta merupakan dasar dari spiritualitas yang mendorong manusia untuk hidup dengan hatinya, cinta meliputi dimensi cinta pada diri sendiri, cinta pada Tuhan, cinta pada orang lain, dan cinta pada seluruh kehidupan. Cinta juga meliputi tentang kebaikan yang berkualitas, kehangatan, saling memahami, kedermawanan dan kelembutan hati. Memelihara kasih sayang merupakan komponen yang penting dalam perawatan spiritual. b) Keimanan/ keyakinan Berpartisipasi dalam pelayanan spiritual dan religius, mendapat teman untuk berdoa, melakukan ritual keagamaan, membaca kitab suci, mendekatkan diri pada zat yang maha tinggi (Tuhan). Agama dapat dijadikan sarana untuk mengekspresikan spiritualitas melalui nilai-nilai yang dianut, diyakini dan dilakukan dengan praktik-praktik ritual, 14 didalamnya dapat menjawab pertanyaan mendasar tentang hidup dan kematian. Apa yang harus dikenali adalah bahwa ada sebagian orang yang mempunyai bentuk agama yang tidak selalu masuk kedalam institusional (Contoh: Kristen, Islam, Budha), namun demikian perawat harus tetap memperhatikan dan mendengarkan serta menghormati apa yang diyakini klien dan dengan cara yang arif. c) Hal positif/ bersyukur/ berharap/ kedamaian Banyak berharap, merasakan kedamaian, dan kesenangan, berfikir positif, membutuhkan ruang yang sepi untuk meditasi atau refleksi diri, bersyukur dan berterima kasih, mempunyai rasa humor. Harapan adalah orientasi di masa depan, mepercayai makna, meyakini dan mengharapkan. Ada dua tingkatan tentang harapan: harapan yang sifatnya spesifik dan harapan yang sifatnya umum. Harapan yang sifatnya spesifik mencakup tujuan yang dikehendaki pada beberapa keinginan diri. Harapan yang sifatnya umum bagaimana menghadapi masa depan dengan selamat. Faktor-faktor yang signifikan, seperti datangnya penyakit dapat menyebabkan hidup seseorang dalam situasi yang sulit, harapan membantu manusia berinteraksi dengan ketakutan dan ketidaktentuan, serta membantu mereka untuk menghasilkan yang positif. d) Makna dan tujuan hidup Memaknai bahwa penyakit merupakan sumber kekuatan, memahami mengapa penyakit, dapat terjadi pada dirinya, makna dalam penderitaan, memahami tujuan hidup, memahami saat krisis (Masalah 15 kesehatan). Sebagai seseorang yang berpengetahuan dan memahami tujuan hidup, ini merupakan penemuan prosedur yang signifikan serta mempunyai daya dorong pada saat menjalani penderitaan yang besar. Tidak hanya mengartikan ini sebagai daya dorong, tetapi ini juga membawa pada pencerahan (McEwen, 2005). Seseorang akan memahami hal apa yang pantas untuk di prioritaskan dalam hidupnya, dan hal apa yang tidak relevan untuk diprioritaskan. Sebagai contoh, pada penelitian yang dilakukan oleh Bukhardt (1994), ditemukan pada analisis statistik bahwa ada hubungan yang positif dan terus bertahan, antara memliki spiritual yang tinggi, dengan seseorang yang mencari tujuan hidup (Miner-williams, 2006). Spiritualitas memberi penerangan pada seseorang yang mempunyai satu tujuan, dan mengapa mereka menghendaki untuk hidup dihari yang lain. e) Moral dan etika Untuk hidup bermoral dan beretika, hidup dalam masyarakat dan menjunjung tinggi moral dan etika yang ada di dalam masyarakat tersebut. f) Penghargaan pada keindahan Menghargai keindahan alam dan seni, gambaran hubungan dengan alam meliputi: ikut memelihara lingkungan sekitar dengan cara menanam tumbuhan, pohon serta melindungi dari kerusakan, mengagumi alam sebagai ciptaan, menghargai seni dengan menghargai musik. 16 g) Pemecahan masalah/ kematian Pesan atau nasihat sebelum menghadapi kematian, mengakui adanya kehidupan setelah kematian, mempunyai pemahaman yang dalam akan kematian, dan memaafkan diri dengan orang lain
No comments:
Post a Comment