Saturday, September 21, 2024

Jenis – Jenis Pelatihan

 


Jenis-jenis pelatihan menurut Mathis & Jackson (dalam Priansa 2016:179)
sebagai berikut :

  1. Pelatihan Rutin
    Yaitu pelatihan yang di laksanakan secara rutin yang di khususkan untuk
    pegawai baru.
  2. Pelatihan Teknis
    Yaitu pelatihan yang di laksanakan untuk lebih meningkatkan keterampilan
    karyawan dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan tanggungjawab
    mereka dengan baik.
  3. Pelatihan Antar Pribadi dan Pemecahan Masalah
    Yaitu pelatihan yang di maksudkan untuk mengatasi masalah operasional dan
    antar pribadi serta meningkatkan hubungan dalam organisasi.
  4. Pelatihan Perkembangan dan Inovatif
    Yaitu pelatihan jangka panjang untuk meningkatkan kapabilitas individual dan
    organisasional

Faktor Yang Mempengaruhi Pelatihan

 


Faktor yang mempengaruhi pelatihan menurut Mondy (dalam Alawiyah
2021:14) yaitu sebagai berikut :

  1. Dukungan Manajemen Puncak
    Besar kecilnya dukungan yang di berikan oleh manajemen puncak tentu akan
    mempengaruhi keberhasilan program pelatihan.
  2. Komitmen Para Spesialis dan Generalis
    Selain dukungan dari manajemen puncak, spesialis dan generalis pun harus
    berkomitmen dan terlibat dalam pelatihan, karena keterlibatan spesialis dan
    generalis tentu akan berpengaruh pada suksesnya program pelatihan ini.
  3. Kemajuan Teknologi
    Kemajuan teknologi telah berperan besar dalam memberikan pengetahuan
    kepada para karyawan, sehingga teknologi berpengaruh teradap keberhasilan
    pelatihan.
  4. Kompleksitas Organisasi
    Dalam hal ini kaitan dengan struktur organisasi yang ada dalam perusahaan,
    semakin sedikit bagian dalam struktur organisasi sebuah perusahaan maka
    beban tugas akan semakin besar, semakin banyak bagian dalam struktur
    organisasi sebuah perusahaan maka tugas akan terbagi secara khusus sehingga
    beban tugas akan sedikit berkurang. Tentu keadaan ini akan berpengaruh
    terhadap keberhasilan pelatihan.
  5. Gaya Belajar
    Perusahaan tentunya tidak hanya memberikan pengetahuan individual saja,
    namun memberikan pengetahuan institusional yang akan di terapkan dalam
    program pelatihan, tentunya hal ini dapat berpengaruh pula terhadap
    keberhasilan pelatihan

Manfaat Pelatihan

 


Werther & Davis (dalam Priansa 2016:178) menyatakan bahwa manfaat
dari adanya pelatihan yaitu tenaga kerja mampu meningkatkan jenjang karir dan
berkembang sehingga mampu menyelesaikan tanggungjawabnya di masa yang
akan datang.
Menurut Sondang P. Siagian (dalam Kaswan & A. sadikin 2015:197)
manfaat pelatihan adalah sebagai berikut :

  1. Bagi Organisasi
    a. Peningkatan produktivitas kerja organiasi.
    b. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan.
    c. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat karena
    melibatkan karyawan yang bertanggungjawab.
    d. Meningkatkan semangat kerja karyawan dalam organisasi.
    e. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif.
    f. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui gaya manajemen yang
    partisipatif.
    g. Penyelesaian konflik yang fungsional sehingga tercipta rasa persatuan dan
    kekeluargaan.
  2. Bagi Individu (Karyawan)
    a. Memebantu karyawan membuat keputusan dengan lebih baik.
    b. Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan masalah kerja.
    c. Terjadinya internalisasi dan oprasionalisasi faktor-faktor motivasional,
    seperti pengakuan, prestasi, pertumbuhan, tanggungjawab, dan kemajuan.
    d. Timbulnya dorongan dalam diri karyawan untuk terus meningkatkan
    kemampuannya.
    e. Peningkatan kemampuan karyawan mengatasi masalah stres, frustasi dan
    konflik.
    f. Meningkatnya kepuasan kerja.
    g. Semakin besar pengakuan atas kemampuan seseorang.
    h. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa yang akan
    datang.
  3. Bagi Hubungan Sesama
    a. Terjadinya proses komunikasi yang efektif.
    b. Adanya presepsi yang sama tentang tugas-tugas yang harus di selesaikan.
    c. Ketaatan semua pihak terhadap ketentuan yang bersifat normatif.
    d. Terdapatnya iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh karyawan.
    e. Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk
    berkarya.

Tujuan Pelatihan

 


Tujuan pelatihan yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
karyawan dalam bekerja, sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan
organisasi. Menurut Sikula (dalam Priansa 2016:176) menyatakan bahwa tujuan
pelatihan yaitu untuk :

  1. Produktivitas (Productivity)
    Dengan adanya pelatihan tentu karyawan akan lebih terampil dalam bekerja,
    sehingga di harapkan dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan
    produktivitas tenaga kerja itu sendiri maupun produktivitas perusahaan.
  2. Kualitas (Quality)
    Selain meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan adanya pelatihan ini akan
    mengurangi tingkat kesalahan dalam bekerja, sehingga output yang di hasilkan
    dapat terjaga kualitasnya bahkan menjadi lebih baik.
  3. Perencanaan Tenaga Kerja (Human Resource Planing)
    Dalam perencanaan tenaga kerja tentunya akan mempertimbangkan kualitas
    tenaga kerja, ketika adanya kekosongan jabatan, pelatihan akan memudahkan
    tenaga kerja untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut, sehingga perencanaan
    tenaga kerja dapat di lakukan dengan baik.
  4. Moral (Morale)
    Dengan adanya pelatihan, maka seorang tenaga kerja akan memiliki
    keterampilan yang lebih dan dapat membuatnya berkembang serta di
    promosikan, sehingga di harapakan hal ini dapat meningkatkan moral tenaga
    kerja untuk bekerja lebih disiplin dan bertanggungjawab.
  5. Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Compensation)
    Pelatihan biasanya di berikan untuk balas jasa atas prestasi yang telah di capai
    seorang tenaga kerja dalam mengerjakan tugasnya, sehingga di harapkan
    dengan adanya pelatihan ini tenaga kerja mempunyai kesempatan untuk dapat
    mengembangkan diri.
  6. Keselamatan dan Kesehatan (Healt and Safty)
    Dengan adanya pelatihan, seorang tenaga kerja di harapkan lebih memahami
    pekerjaannya, sehingga mengetahui cara untuk menjaga kesehatan dan
    keselamatan selama bekerja.
  7. Pencegahan Kadaluarsa (Obsolescence Prevention)
    Maksud dari kadaluarsa disini adalah seorang tenaga kerja tidak dapat
    mengikuti perkembangan zaman, sehingga pelatihan di adakan untuk
    meningkatkan kreativitas pekerja dan pekerja dapat mengikuti perkembangan
    teknologi.
  8. Perkembangan Pribadi (Personal Growth)
    Dengan diberikannya pelatihan pada tenaga kerja, di harapkan selain
    bertambahnya pengetahuan, meningkatnya kemampuan, juga tenaga kerja
    dapat mengembangkan pribadinya

Pengertian Pelatihan

 


Pelatihan merupakan kegiatan yang di adakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan keahlian dan kemampuan karyawan serta menambah
pengetahuan karyawan dalam bekerja.
Menurut Wirman & Alwi (2014:64) pendidikan dan pelatihan yaitu sutau
kebijakan organisasi yang di rancang untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan sumber daya manusia agar dapat menghadapi berbagai tantangan
yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Menurut Masram & Mu’ah (2015:110) mengemukakan bahwa pelatihan
merupakan suatu bentuk pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan
keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang singkat
serta lebih mengutamakan pembelajaran secara praktek daripada teori.
Menurut Crosby et al (dalam Sinambela 2016:169) pelatihan merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang sistematis untuk mengubah perilaku pegawai agar
perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Menurut Robert Mathis & Jacson (dalam Tinneke 2017:49) menyatakan
bahwa pelatihan merupakan sebuah proses agar karyawan dapat mencapai
kemampuan tertentu sehingga dapat mendororng tercapainya tujuan organisasi.
Menurut Budi Supriyatno (2020:197) memberikan pendapat bahwa
pelatihan merupakan pendidikan singkat yang terorganisir serta menggunakan
prosedur yang sistematis, agar karyawan memiliki pengetahuan dan ketrampilan
teknik sehingga memiliki keahlian yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai tujuannya

Pelatihan

 


Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir dalam jangka waktu
yang singkat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam
bekerja. Pelatihan karyawan merupakan salah satu tugas dari manajemen untuk
menunjang penyelengaraan tugas pekerjaan agar lebih baik, pelatihan karyawan di
perlukan oleh setiap karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama dengan
tujuan bagi karyawan baru agar mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru
nya sekaligus memberikan pengetahuan mendasar terhadap pekerjaannya.
Begitupun untuk karyawan yang sudah lama untuk meningkatkan keterampilan
mereka. Sehingga dengan adanya pelatihan di harapakan seorang karyawan dapat
bekerja secara efektif dan efisien sehingga berdampak positif bagi
produktivitasnya dalam bekerja

Manfaat Pengalaman Kerja

 


Pitriyani & Halim (2020:62) mengemukakan bahwa manfaat pengalaman
kerja yaitu untuk :

  1. Pengalaman kerja dapat berpengaruh terhadap kecermatan individu dalam
    memberikan suatu presepsi terhadap pekerjaannya.
  2. Melalui pengalaman kerja yang di miliki, kualitas teknik dan keterampilan
    karyawan akan semakin meningkat, maka karyawan tersebut dapat
    menyelasaikan tugasnya secara efektif dan efisien, sehingga akan
    meningkatkan produktivitas kerja karyawan tersebut