Thursday, March 14, 2024

Pengertian Budaya Organisasi

 


Menurut Umi, dkk (2015:02) Budaya organisasi ialah “sebuah
norma dan nilai-nilai yang diciptakan dan dijalankan oleh perusahaan
untuk mempengaruhi karakteristik atau perilaku dalam memimpin
karyawannya supaya bisa mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan
membimbing karyawan untuk mencapai tujuan organisasi”.
Budaya organisasi dipandang sangat perlu untuk mendapat
perhatian dari para pakar dan praktisi, terutama setelah secara empirik
budaya organisasi terbukti mempengaruhi komitmen organisasi dan
kecerdasan emosional secara signifikan. Sejalan dengan perkembangan
tersebut, budaya organisasi dipandang dan didefinisikan secara berbedabeda oleh para pakar. Schein dalam Tika (2010:3) misalnya
mendefinisikan budaya sebagai ;
“Culture and leadership is; culture is a pattern of basic
assumtion inveted, discovered, or developed by given group as it learns to
cope with is problem of external adaptation and internal integration-that
has worked well enough to be considered valid and, therefore, to be taught
to new members as the correct way to perceive, think and fill in relation to
those problem”. Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan,
ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai
pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu
diajarkan atau diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang
tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalahmasalah tersebut.
Creemers dan Reynolds (dalam Soetopo, 2010:122) menyatakan
bahwa “organizational culture is a pattern of beliefs and expectation
shared by the organization’s members” (budaya organisasi adalah pola
keyakinan dan harapan bersama oleh anggota organisasi). Budaya meliputi
asumsi, adaptasi, persepsi, dan pembelajaran. Schein menetapkan bahwa
suatu budaya organisasi mempunyai tiga (3) lapisan yang meliputi;
a. Benda-benda dan ciptaan yang kelihatan, tetapi sering tidak bisa
menginterprestasikan seperti, suatu laporan tahunan, suatu laporan
berkala, dan peralatan adalah contoh dari benda-benda dan ciptaan.
b. Adalah nilai-nilai atau berbagai hal yang penting bagi orang, seperti;
nilai-nilai sadar, hasrat efektip atau keinginan.
c. Asumsi dasar yang menceritakan pada individu bagaimana cara
memandu perilaku mereka.
Menurut Schein (2010:23) bahwa budaya juga melakukan
sejumlah fungsi di dalam sebuah organisasi yaitu;
a. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya
budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain.
b. Budaya memberikan indentitas bagi anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dan pada
kepentingan individu.
d. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistim sosial.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu serta membentuk sikap dan perilaku pegawai.

No comments:

Post a Comment