Budaya kerja membedakan antara organisasi satu dengan yang lainnya, hal
itu dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang dicerminkan oleh setiap orang
dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan
bermanfaat karena setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan ruang
lingkup yang positif dalam pekerjaannya demi kemajuan di organisasi tersebut,
namun budaya kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi
terdapat perbedaaan baik dalam cara pandang, pendapat, tenaga dan pikirannya.
Untuk memperbaiki budaya kerja yang baik membutuhkan waktu untuk
merubahnya, maka untuk itu perlu adanya pembenahan-pembenahan yang dimulai
dari sikap dan tingkah laku pemimpinannya sebagai terdahulu kemudian diikuti
para bawahannya. Terbentuknya budaya kerja di awali tingkat kesadaran
pemimpin karena besar hubungan anta pemimpinan dengan bawahan sangat
menentukan cara tersendiri apa yang di jalankan dalam perangkat satuan kerja
dalam organisasi. Tubagus A. Darodjat (2014) mengungkapkan makna setiap nilai
budaya, antara lain menimbulkan :
- Disiplin, perilaku yang senatiasa berpijak pada peraturan dan norma yang
berlaku di organisasi. Disiplin meliputi ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan, prosedur, waktu bekerja, berinteraksi dengan mitra dan
sebagainya. - Keterbukaan, kesiapa untuk memberikan dan menerima informasi yang benar
dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan organsiasi. - Saling menghargai, perilaku yang menunjukan pengahargaan terhadap
individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja. - Kerjasama, kesediaan untuk memberi dan menerima kontribusi dari dan atau
kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target perusahaan.
No comments:
Post a Comment