Brand Image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dan melekat
dibenak konsumen. Brand Image (Citra merek) menjadi hal yang sangat penting
diperhatikan perusahaan, melalui citra merek yang baik, maka dapat menimbulkan nilai
emosional pada diri konsumen, dimana akan timbulnya perasaan positif
feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek. Demikian sebaliknya
apabila suatu merek memiliki citra (image) yang buruk dimata konsumen kecil
kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut. Citra merek adalah deskripsi
asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Menurut Keller (2009)
menyatakan “brand image is concumer’ perception about a brand, as reflectedby the
brand associations held inconsumer memory” yang artinya citra merek adalah persepsi
konsumen tentang suatu merek yang ada pada pikiran konsumen. Citra merek (Brand
Image) adalah pengamatan dan kepercayaan yang digenggam konsumen, seperti yang
dicerminkan di asosiasi atau di ingatan konsumen. Citra merek merupakan representasi
dari keseluruhan persepsi terhadap mereka dan dibentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu Brand Image adalah penglihatan dan
kepercayaan yang terpendam di benak konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang
tertahan di ingatan konsumen (Wulandari dan Nurcahya 2015). Citra merek dikatakan
sebagai penglihatan serta kepercayaan yang terpendam di dalam benak konsumen,
sebagai cerminan asosiasi yang tertahan dalam ingatan konsumen (Kotler, 2006:266).
Fungsi utama brand image adalah untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana
konsumen memilih diantara merek alternative setelah melakukan pengambilan
informasi (Adil, 2012). Dimana Lyonita dan Budiastuti (2012) menyatakan bahwa
sangat menguntungkan bila memiliki suatu produk yang memiliki brand image yang
baik dan oleh sebab itu perusahaan harus terus menjaga dan mempertahankan brand
image secara terus menerus. Hal ini dikarenakan brand image yang baik akan
mempermudah konsumen dalam mengenali suatu produk serta menciptakan persepsihttp://repository.unimus.ac.id
12
yang baik akan kualitas produk dan memungkinkan konsumen untuk melakukan niat
beli terhadap produk teersebut. Sebelum konsumen menggunakan suatu produk yang
akan dibelinya, konsumen cenderung mengandalkan informasi dari orang lain yang
terlebih dahulu menggunakan produk tersebut. Informasi yang ditangkap oleh
seseorang akan mempengaruhi persepsi kualitas akan suatu produk yang berniat untuk
dibelinya.
Brand adalah suatu identitas yang ingin disampaikan menggunakan media
tampilan produk, simbol, bentuk, dan lain sebagainya. Identitas tersebut merupakan
suatu skema terarah dari perusahaan untuk mengidentifikasi diri dan mempromosikan
produknya (Kotler, 2013). Brand image merupakan keyakinan, nilai, dan citra yang
membuat produk tersebut menjadi unik yang dapat mempengaruhi konsumen dalam
bersikap terhadap suatu produk (Zhang, 2015). Brand Image adalah persepsi mengenai
merek yang terbentuk dalam ingatan konsumen seperti kumpulan kesan dan ingatan-
ingatan yang dirangkai dalam benak konsumen atas suatu merek (Siregar and
Simajuntak 2020). Brand Image disebut sebagai hasil pemahaman dan pengamatan
konsumen pada Brand dengan mempertimbangkan sejumlah Brand lain berdasarkan
tipe barang yang mirip. Brand image sendiri menampilkan pemahaman konsumen
mengenai suatu Brand. Brand image juga merupakan kumpulan persepsi yang
terbentuk lama dalam pikiran konsumen. Merek yang baik menentukan keunggulan
citra merek dalam pikiran dan ingatan konsumen. Brand image juga merupakan sebuah
nilai dan karakteristik dari produk dalam (Siregar and Simajuntak 2020). Citra
(Brand Image) merupakan interpretasi akumulasi sebagai informasi yang diterima
konsumen (Simamora & Lim, 2002). Menurut kotler (2005) yang menginterprestasi
adalah konsumen dan yang yang diinterprestasikan adalah informasi. Informasi citra
dapat dilihat dari logo atau symbol yang digunakan oleh perusahaan untk mewakali
produknya, dimana simbol dan logo ini bukan hanya sebagai pembeda dari para
pesaing sejenis namun juga dapat merefleksikan mutu dan visi perusahaan tersebut.
Brand Image ialah yang pertama merupakan anggapan tentang merek yang berada
dalam benak atau ingatan konsumen, dan yang kedua adalah cara orang berpikir
tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat
mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk.
Membangun citra merek yang positif dapat dicapai melalui program marketing yang
kuat, unik, dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan sehingga mampu membedakannya
dengan produk pesaing dalam (Kurniawan 2014). Berdasarkan beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa Brand Image adalah bagaimana penilaian pelanggan
mengenai citra merek sebuah perusahaan dan apa yang mereka rasakan terhadap merek
perusahaan tersebut sehingga dapat membangun nama baik dari perusahaan itu sendiri
di benak konsumen. Menurut Tjiptono (2015:49), “Citra merek adalah deskripsi
asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Merek yang sejati adalah
merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat. Suatu produk yang memiliki ekuitas
merek yang kuat dapat membentuk landasan merek yang kuat dan mampu
mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka
panjang. Konsumen menjadikan merek sebagai salah satu pertimbangan penting
hendak membeli suatu produk atau jasa. Dalam suatu merek, terdapat fungsi yang akan
memberikan nilai manfaat dari segi kualitas dan keunikan. Brand image memiliki
peran penting dalam meingkatkan minat konsumen untuk melakukan pembelian suatu
produk. Jika konsumen memandang suatu merek memiliki nama baik dan kualitas,
maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Schiffman dan Kanuk
(2011) mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi citra
merek adalah sebagai berikut: Kualitas atau mutu yang berhubungan dengan kualitas
sebuah produk yang ditawarkan oleh penjual dengan merek tertentu, dapat dipercaya
atau diandalkan yang berhubungan dengan kesepakatan yang telah dibentuk oleh
masyarakat mengenai sebuah produk yang digunakan, kegunaan atau manfaat yang
berhubungan dengan suatu fungsi suatu produk barang yang bisa digunakan dan
dimanfaatkan oleh konsumen, pelayanan yang berkaitan dengan tugas produsen dalam
melayani konsumennya, risiko, harga, citra.
Menurut (Kotler dan keller 2009:216) indikator Brand Image dalam
keterkaitannya dengan asosiasi merek:
a. Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek. Salah satu
faktor pembentuk Brand Image adalah keunggulan produk, dimana produk
tersebut unggul dalam persaingan.
b. Strength of brand association / familiarity of brand association / Kekuatan
asosiasi merek. Uniquesness of brand association / Keunikan
merek. Merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk
tersebut
No comments:
Post a Comment