Friday, June 28, 2024

Ekuitas Merek

 


Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang
terkait dengan suatu merek, nama, simbol yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada
perusahaan maupun pada pelanggan (Winatapradja, 2013). Lebih lanjut
Winatapradja (2013) mengatakan merek yang prestisius memiliki ekuitas merek
yang kuat. Khan (2014) mengungkapkan bahwa ide dasar dari ekuitas merek
adalah bahwa kekuatan merek terletak pada benak konsumen dan pengalaman dan
pembelajaran tentang merek dari waktu ke waktu yang mereka miliki. Khan
(2014) juga mengungkapkan bahwa ekuitas merek memberikan nilai bagi
pelanggan dan perusahaan. Ungkapan tersebut dipertegas dengan penelitian yang
dilakukan oleh Jalilvand et al. (2011) yang mengatakan bahwa ekuitas merek
berbasis pelanggan yang positif, pada gilirannya, dapat menyebabkan pendapatan
yang lebih besar, biaya yang lebih rendah, dan keuntungan yang lebih tinggi dan
memiliki implikasi langsung untuk kemampuan perusahaan untuk menetapkan
harga yang lebih tinggi, kemauan konsumen untuk mencari saluran distribusi
baru, efektivitas komunikasi pemasaran, dan keberhasilan ekstensi merek dan
peluang perizinan.
Lassar et. al. (1995) memberikan pendapat bahwa ekuitas merek
berbasis pelanggan telah didefinisikan sebagai efek diferensial dari pengetahuan
merek tentang respon konsumen terhadap pemasaran merek. Sehingga ekuitas
merek dikonseptualisasikan dari perspektif konsumen, dan ekuitas merek berbasis
pelanggan terjadi ketika konsumen akrab dengan merek dan memegang beberapa
asosiasi merek yang menguntungkan, kuat, dan unik dalam memori. Subianto
(2013) mengungkapkan munculnya konsep ekuitas merek dilatarbelakangi oleh
pemikiran bahwa merek yang kuat adalah suatu aset yang dapat dikalkulasi.
Artinya, merek tersebut dapat diperjualbelikan sebagaimana aset yang lain dalam
perusahaan. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli karena
karakteristik produk, harga, kenyamanan dan dengan sedikit memperdulikan
merek, kemungkinan ekuitas merek rendah. Sedangkan jika para pelanggan
cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang
menawarkan pada produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan
kepraktisan, maka merek tersebut memiliki ekuitas yang tinggi.
Menurut Tharmi dan Senthilnathan (2011), ekuitas merek
dimaksudkan sebagai nilai tambah atau aset untuk merek dan produk seperti
perasaan positif konsumen, cara berpikir dan bertindak terhadap pembelian
produk . Dalam penelitiannya, Simamora (2002) mendefinisikan ekuitas merek
yaitu kekuatan suatu merek yang memberikan nilai kepada perusahaan dan
konsumen. Pada perspektif perusahaan, ekuitas merek memberikan keuntungan,
aliran kas, dan pangsa pasar yang lebih tinggi. Sedangkan dari perspektif
konsumen, ekuitas merek terkait dengan sikap merek yang positif dan kuat
didasarkan pada arti dan keyakinan yang positif dan jelas tentang merek dalam
benak konsumen.

No comments:

Post a Comment