Menurut Urde & Greyser dalam Hoffmann & Weithaler (2015: 58)
mengatakan bahwa terdapat delapan elemen yang menjadi tolak ukur dalam
membangun sebuah reputasi. Elemen-elemen tersebut diantaranya:
- Relevance (relevansi) yaitu keterkaitan erat atau kesesuaian dengan
permasalahan yang ada. Kondisi yang relevan berkaitan dengan tujuan,
applicable dan kesesuaian. - Trustworthiness (kepercayaan) yaitu keyakinan atas keandalan, kebenaran,
atau kemampuan. Kepercayaan merupakan suatu hubungan yang dibangun
atas dasar saling percaya dan menghormati sehingga timbul kepercayaan
diri, keyakinan, kejujuran dan kebebasan dari rasa curiga. - Differentitation (diferensiasi) yaitu sifat khusus, kekhasan, kontras,
perbedaan dan batasan sebagai nilai yang dimiliki untuk menjadi daya
unggul dari pesaing. - Credibility (kredibilitas) yaitu kualitas yang meyakinkan dan bisa dipercaya
dari suatu brand. - Reliability (reliabilitas) yaitu secara konsisten baik dalam kualitas dan
kinerja dapat dipercaya dan diandalkan. - Responsibility (tanggung jawab) yaitu suatu kewajiban moral untuk
berperilaku dengan benar terhadap atau sehubungan dengan perilaku
terhadap konsumen ataupun khalayak. Hal ini berkaitan juga dengan respon
dan tindakan dari suatu brand terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi. - Willingness to support (keinginan untuk mendukung) yaitu keputusan untuk
menyetujui, mendorong, mendukung, memilih, menyokong dan
merekomendasikan brand tersebut kepada khalayak. - Recognisability (dapat dikenali) yaitu brand dapat diidentifikasi dari
pertemuan atau pengetahuan sebelumnya. Melalui pengalaman dan ingatan
pertama kali terhadap brand sehingga menjadi memori yang memiliki nilai
tersendiri didalam benak pikiran konsumen dan khalayak
No comments:
Post a Comment