Perusahaan dalam membangun citra merek yang bagus harus didasari
oleh kualitas dari merek tersebut. Menurut Keller (2013:8) citra merek yang
positif diukur melalui tanggapan konsumen tentang asosiasi merek yang
meliputi keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek dan keunikan
asosiasi merek. Ketiga indikator tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association)
Keunggulan asosiasi merek dapat membuat konsumen percaya bahwa
fitur-fitur yang ada dalam sebuah produk (atribut) dan manfaat yang
diberikan suatu merek dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
sehingga menciptakan sikap konsumen yang positif terhadap merek
tersebut, merek produk mudah diingat, disebut dan diucapkan. Keunggulan
asosiasi merek terdapat pada banyak ketersediaan pilihan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan, manfaat produk dan kemudahan mendapatkan
produk yang dibutuhkan. Menurut Aaker (1997) pengertian asosiasi merek
itu sendiri adalah segala sesuatu yang berkaitan secara langsung maupun
tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek. - Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association)
Kekuatan asosiasi merek tergantung pada bagaimana informasi masuk
ke dalam ingatan dan bertahan di pikiran konsumen. Persepsi tidak hanya
bergantung pada stimulasi fisik tetapi juga pada stimulasi yang
berhubungan dengan keadaan individu dan lingkungan sekitar. Perbedaan
pandangan konsumen atas suatu merek akan menciptakan proses persepsi
dalam perilaku pembelian yang berbeda. Membangun popularitas suatu
merek menjadi salah satu kunci yang dapat membentuk brand image pada
pelanggan. - Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association)
Suatu merek yang unik dan menarik dapat menciptakan produk yang
memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru oleh para pesaing akan memberikan
kesan yang cukup membekas pada ingatan konsumen. Keunikan-keunikan
yang dimiliki oleh suatu merek dapat menciptakan peluang bagi produk
untuk mengembangkan diri, memiliki prospek bisnis yang bagus, serta
mampu menciptakan loyalitas konsumen.
Pengukuran indikator citra merek menurut Tjiptono (2012) berdasarkan
pada aspek suatu merek sebagai berikut:
a. Bentuk merek mudah diingat
b. Bentuk merek mudah dikenal
c. Reputasi merek terpercaya
d. Kesesuaian merek dengan harapan
Menurut Kotler (2013:349) indikator-indikator citra merek (Brand
Image) sebagai berikut: - Atribut, yaitu konsumen dapat mengingat suatu merek pada atribut-
atribut tertentu. - Manfaat, yaitu konsumen dapat menikmati manfaat fungsional dan
emosional dari suatu prodek atas merek tersebut. - Nilai, yaitu suatu merek yang memiliki nilai baik.
Indikator-indikator citra merek (Brand Image) menurut Sunarto
(2010:18) sebagai berikut: - Atribut produk, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan merek, seperti
kemasan, harga dan rasa. - Keuntungan konsumen, yaitu nilai kegunaan suatu produk dari merek
tersebut. - Kepribadian merek, yaitu asosiasi yang mengenai karakteristik sebuah
merek
No comments:
Post a Comment