Menurut Garvin yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2012 : 121) kualitas
produk memiliki indikator-indikator yaitu sebagai berikut :
- Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core
product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan
dalam penggunaan. - Fitur (feature)
Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang
melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan bagi konsumen.
Fitur bisa meningkatkan kualitas produk jika kompetitor tidak memiliki fitur
tersebut. - Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)
Kesesuaian yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan
desain, Standar karakteristik operasional adalah kesesuaian kinerja produk
dengan standar yang dinyatakan suatu produk, ini semacam “janji” yang
harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini
berarti sesuai dengan standarnya. - Ketahanan (Durability)
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk
sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu
semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas
dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti. - Keandalan (Realibility)
Keandalan yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
pakai. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik
operasional kesesuaian dengan spesifikasi. - Kemampuan Diperbaiki (Serviceability)
Kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat
dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki. - Estetika (Esthetica)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan bentuk fisik, model
atau desain yang artistik, warna dan sebagainya. - Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli
akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli
memperspsikan kualitasnya dari aspek harga, iklan, reputasi perusahaan,
maupun negara pembuatnya
No comments:
Post a Comment