Keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi berakibat konsumen
membentuk preferensi di antara merek-merek yang ada dalam pilihan dan
mungkin juga berbentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai
(Kotler dan Keller, 2016).
Menurut Kotler dan Keller (2016), model proses keputusan pembelian ada
lima tahap yaitu:
a. Pengenalan Masalah
Menurut Kotler dan Keller (2016), proses pembelian dimulai saat
pembeli mengenali suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu
kebutuhan normal seseorang-rasa lapar, haus, seks meningkat ke tingkat
ambang batas dan menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa timbul oleh
rangsangan eksternal. Seseorang mungkin mengagumi mobil baru teman
atau melihat iklan televisi untuk liburan Hawaii, yang memicu pemikiran
tentang kemungkinan melakukan pembelian.
b. Pencarian Informasi
Saat konsumen telah timbul sebuah masalah keinginan sebuah
produk yang akan dicari, konsumen akan mencari sebuah informasi
tentang produk tersebut. Namun, konsumen sering mencari jumlah
informasi yang terbatas. Menurut Kotler dan Keller (2016) survei
memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua
konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat dari satu
merek peralatan.
Sumber informasi utama dimana konsumen dibagi menjadi empat
kelompok:
- Pribadi, sumber informasi yang berasal dari pribadi yaitu keluarga,
tetangga, kenalan. - Komersial, sumber komersial dapat dilihat dari iklan, situs Web,
wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. - Publik, meliputi media massa, organisasi pemeringkat konsumen.
- Eksperimental, yang berasal dari penanganan, pemeriksaan,
penggunaan produk.
Secara umum, konsumen menerima informasi terpenting tentang sebuah
produk dari komersil yaitu sumber yang didominasi pemasar.
c. Evaluasi Alternatif
Saat konsumen telah mendapatkan informasi tentang produk yang
di inginkan, ada beberapa proses, dan sebagian besar model terbaru
melihat konsumen membentuk sebagian besar penilaian secara dasar dan
raional. Beberapa konsep dasar untuk membantu kita memahami proses
evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memuaskan kebutuhan.
Kedua, konsumen mencari keuntungan tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen melihat setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan
berbagai kemampuan untuk memberikan manfaat.
d. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap evaluasi berakibat
konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek yang ada dalam
pilihan dan mungkin juga berbentuk niat untuk membeli merek yang
paling disukai (Kotler dan Keller, 2016).
e. Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik karena
tidak memperhatikan fitur yang membingungkan atau mendengar hal-hal
baik mengenai merek lain dan akan mewaspadai informasi yang
mendukung keputusannya
No comments:
Post a Comment