Friday, June 28, 2024

Keputusan Pembelian

 


Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang konsumen harus
memilih produk dan/atau jasa yang akan dikonsumsinya. Banyaknya
pilihan yang tersedia, kondisi yang dihadapi, serta pertimbangan-
pertimbangan yang mendasari akan membuat pengambilan keputusan satu
individu berbeda dari individu lainnya. Pada saat seorang konsumen baru
akan melakukan pembelian yang pertama kali akan suatu produk,
pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang
telah berulang kali dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah
oleh konsumen dari sudut pandang ekonomi, hubungannya dengan orang
lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil analisis kognitif yang
rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsur emosional).
Menurut Buchari Alma (2013:96), mengemukakan bahwa
“Keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,
harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, dan proses. Sehingga
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi
dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang
akan dibeli.”
Keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2016), “in the
evaluation stage, the consumers from preferences among the brands in the
choice set and may also from an intention to buy the most preferred
brand.”. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2016:177), keputusan
pembelian yaitu “consumer behavior is the study of how individual,
groups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services,
ideas, or experiences to satisfy their needs and wants.”

No comments:

Post a Comment