Dalam mengembangkan inti dan identitas yang diperluas, empat kriteria
harus memandu proses tersebut. Menurut Aaker dan McLoughlin (2020 : 186-
188) kriteria identitas yang dicari adalah:
- Resonate with the target market. Pada akhirnya pasar menentukan
kesuksesan, dan dengan demikian identitas dari sebuah brand harus
memiliki getaran yang sama dengan konsumen. Sangat berguna untuk
memikirkan bagaimana konsumen berhubungan dengan brand dari
waktu ke waktu daripada sekadar apa yang mendorong keputusan
pembelian. Juga, pertimbangkan manfaat emosional dan ekspresi diri
selain manfaat fungsional. - Differentiate from competitors. Perbedaan sering kali menjadi kunci
kemenangan sebuah brand di pasaran. Harus ada beberapa titik
perbedaan di seluruh identitas brand sehingga selalu ada jawaban atas
pertanyaan tentang bagaimana brand dapat berbeda dengan brand
lainnya. - Provide parity where competitors have an advantage that is compelling
to customers. Tidak selalu perlu untuk menjadi berbeda atau lebih baik
di semua dimensi. Mungkin ada beberapa dimensi di mana tujuannya
hanya untuk menjadi cukup dekat sehingga dimensi ini tidak lagi
menjadi alasan untuk tidak membeli brand tersebut. - Reflect the strategy and culture of the business. Pada akhirnya, brand
tersebut perlu mengaktifkan dan mendukung strategi bisnis. Khususnya
ketika strategi merepresentasikan perubahan dari status quo, dan
membutuhkan perubahan brand image, identitas brand perlu
mencerminkan strategi baru. Identitas brand juga harus mendukung dan
mencerminkan budaya dan nilai perusahaan, karena organisasilah yang
harus memenuhi janji brand yang aspiratif.
No comments:
Post a Comment