Monday, June 17, 2024

Self-Brand Connection

 


Menurut Dwivedi et al. (2015), pembentukan ikatan yang
bermakna dan kuat antara merek dan identitas dari konsumen disebut
sebagai self-brand, sedangkan membentuk hubungan dengan merek
disebut sebagai personal brand. Dalam self-brand connection, pada
umumnya jika konsumen sudah merasa sudah sesuai dengan suatu
merek, maka merek tersebut akan menjadi identitas mereka (Dwivedi
et al., 2015). Self-brand connection terbentuk dari ikatan emosional
yang didapat dari pengalaman dalam menggunakan produk atau jasa
(Kurniawan et al., 2018). Dalam industri jasa layanan kesehatan, jika
konsumen mendapatkan pengalaman pelayanan yang baik maka akan
timbul self-brand connection yang kuat dalam diri konsumen dan
keinginan untuk advokasi mengenai brand tersebut (Liestyana dan
Risqiani, 2015). Menurut Ferraro et al. (2013), konsumen yang
memiliki self-brand connection yang tinggi akan menjaga pendapat
positif mengenai suatu brand terhadap informasi negatif mengenai
brand tersebut. Tautan yang kuat ini terjadi karena merek mewakili
identitas dari komunitas, atau dengan kata lain, adanya kecocokan
antara bagaimana individu memandang dirinya dengan merek yang
dibangun (Widyajayanti dan Kusuma, 2017)

No comments:

Post a Comment