Thursday, July 11, 2024

Consumer’s excitement

 


Perilaku pembelian impulsif ditandai dengan adanya kebutuhan untuk
bersenang-senang juga mencoba sesuatu yang baru. Bagi sebagian orang, kegiatan
berbelanja merupakan bentuk reward atau hadiah untuk diri sendiri dan tidak ada
manfaat yang dihasilkan dari pembelian tersebut. Pembelian impulsif dilakukan
untuk memuaskan hasrat hedonis dan menciptakan kesenangan serta kegembiraan
(Harmancioglu et al., 2009).
Menurut Wijoyo (2013), excitement merupakan keinginan konsumen untuk
mencari kegembiraan atau kesenangan ketika berbelanja. Excitement juga dapat
dikatakan sebagai suatu perasaan emosional positif dan dapat menjadi faktor yang
meningkatkan niat beli seseorang karena perasaan senang yang ditimbulkan pada
saat berbelanja. Hausman (2000) juga mengatakan bahwa pengalaman berbelanja
dapat mendorong suatu emosi positif seperti meningkatkan suasana hati dan
semangat.
Menurut Harmancioglu et al. (2009), konsumen dikatakan memiliki excitement
dalam berbelanja apabila mementingkan kegembiraan atau kesenangan, menuruti
kehendak pribadi dan memiliki semangat saat berbelanja. Hasrat dan keinginan
konsumen untuk mendapatkan kegembiraan telah mendorong konsumen untuk
memiliki niat dan melakukan pembelian impulsif pada produk baru. Konsumen
yang lebih responsif terhadap afeksi daripada kognitif (lebih peka terhadap emosi
dan perasaan) diketahui memiliki dorongan yang kuat untuk segera membeli dan
terlibat dalam pembelian impulsif. Konsumen wanita yang merasa lebih gembira,
antusias, bahagia, dan terinspirasi dengan kegiatan berbelanja lebih mungkin
melakukan pembelian yang tidak direncanakan (Saad dan Metawie, 2015)

No comments:

Post a Comment