Monday, July 1, 2024

Definisi Kepemimpinan Visioner

 


Kepemimpinan menurut Northouse, (2013) merupakan proses di mana
individu memengaruhi sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan. Daft,
(1999) dalam bukunya “Leadership : Theory and Practice” juga menjelaskan
mengenai kepemimpinan yaitu pengaruh hubungan yang terjadi diantara pemimpin
dan pengikut yang menginginkan suatu perubahan nyata serta mencerminkan tujuan
bersama.
Pada perkembangan teori kepemimpinan ini diawali dari pendekatan sifat
(trait). Kepemimpinan menurut sifat (trait theory) yaitu studi yang mencoba untuk
mengidentifikasi ciri-ciri, kepribadian, kecerdasan, nilai-nilai, dan kemampuan
orang yang dipercaya sebagai pemimpin alami (Daft, 1999). Setelah itu muncul
suatu pemikiran tentang teori perilaku (behavioral theory), teori ini menjelaskan
suatu pemikiran bahwa kepemimpinan dibagi menurut perilakunya, yaitu
pemimpin otokratis dan demokratis. Pemimpin otokratis adalah seorang pemimpin
yang berfokus pada hasil, otoritas, dan mendapatkan kekuasaan dari posisi.
Sedangkan pemimpin demokratis adalah pemimpin yang berfokus pada kepuasan
pengikut (Daft, 1999). Pendekatan selanjutnya dalam perkembangan teori
kepemimpinan adalah pendekatan kontigensi. Teori dalam pendekatan ini
menjelaskan suatu kepemimpinan agar dapat efektif harus ada kesesuaian yang
tepat antara perilaku atau gaya pemimpin dalam situasi atau kondisi tertentu (Daft,
1999).
Lalu pada era modern saat ini muncul sebuah pemikiran mengenai
kepemimpinan yang baru seperti kharismatik, transformasional serta visioner. Para
pemimpin yang disebutkan memiliki kharisma didefinisikan sebagai pemimpin
yang memiliki kemampuan untuk mengilhami dan memotivasi orang untuk
melakukan lebih dari yang biasanya mereka lakukan, meskipun ada hambatan dan
pengorbanan pribadi. Kepemimpinan transformasional adalah seorang pemimpin
yang memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan dalam visi, strategi, dan
budaya organisasi serta mempromosikan inovasi dalam produk dan
teknologi.kepemimpinan transformasional juga berfokus pada kualitas yang tak
berwujud seperti visi, nilai-nilai bersama, dan ide-ide untuk membangun hubungan,
memberikan makna yang lebih besar danmenemukan landasan bersama untuk
meminta pengikut dalam proses perubahan (Daft, 1999)

No comments:

Post a Comment