Wednesday, July 10, 2024

Definisi Workplace Well-being

 


Dalam penelitian ini, definisi workplace well-being yang disampaikan oleh
Page (2005) yaitu :
“The sense of well-being that employees gain from their. It is
concepyualized as core affect plus the satisfaction of intrinsic and/or extrinsic,
work values”
Dari definisi ini, workplace well-being merupakan perasaan well-being
(sehat sejahtera) yang diperoleh karyawan dari pekerjaan mereka, yang
berhubungan dengan perasaan karyawan secara umum (core affect) dan kepuasan
terhadap nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik dari suatu pekerjaan (work values).
Menurut Danna dan Griffin (1999), workplace well-being meliputi health,
yaitu mencakup gejala fisiologis dan psikologis yang berkaitan dengan konteks
medis. Selanjutnya workplace well-being, yaitu mencakup pengukuran terhadap
kesejahteraan berdasarkan pengalaman hidup dan pengalaman yang berkaitan
dengan pekerjaan.
Sivanathan, Arnold, Turner, dan Barling (2004) mendefinisikan workplace
well-being sebagai peningkatan kesehatan pada karyawan, baik kesehatan
psikologis maupun fisik. Di sisi lain, Harter, Schmidt, dan Keyes (2002)
mendefinisikan workplace well-being sebagai kesehatan mental karyawan yang
dipengaruhi oleh pertumbuhan pribadi, tujuan hidup, hubungan positif dengan
orang lain, penguasaan terhadap lingkungan, integrase social dan kontribusi sosial.
Cooper dan Catwright (1994) menjelaskan kesejahteraan dan kesehatan
pegawai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan secara finansial dan
keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut
workplace well-being dan kesehatan pegawai merupakan isu penting yang harus
diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan untuk dapat meningkatkan
prodiktifitas kerja pegawai untuk mendukung pencapaian tujuan suatu organisasi
atau perusahaan

No comments:

Post a Comment