Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kreativitas. Faktor-faktor
tersebut meliputi kognitif (Amabile, 1988; Oldham dan Cummings, 1996 dalam
Jaskyte dan Kisieliene, 2006), motivasi intrinsik (Amabile, 1998), lingkungan
kerja (Amabile, 1997), kepribadian (Amabile dan Gryskiewicz, 1987; Hogan dan
Morrison, 1993; Oldham dan Cummings, 1996; Sternberg dan Lubart, 1996 dalam
Hughes, 1999), serta peran pemimpin (Amabile dkk., 2004).
Terdapat banyak faktor lingkungan kerja yang dapat berpengaruh pada
kreativitas:
- Job complexity
Desain pekerjaan disadari memiliki kontribusi yang penting pada
motivasi intrinsik dan kinerja kreatif di tempat kerja. Pekerjaan yang
kompleks yang ditandai dengan tingginya tingkat otonomi, umpan
balik, dan variasi, diduga dapat mendukung dan mendorong tingginya
level motivasi intrinsik, dan merespon motivasi tersebut dengan
mengembangkan ide-ide kreatif (Hackman dan Oldham, 1980 dalam
Shalley dkk., 2004). Pekerjaan yang kompleks akan meningkatkan
ketertarikan individu terhadap pekerjaan tersebut dan minat individu
dalam menyelesaikannya. Hal tersebutlah yang mendorong kreativitas
(Shalley dkk., 2004). - Goal setting
Goal memberikan target dan arahan yang jelas terkait perhatian
individu dalam menyelesaikan pekerjaan. Perhatian terhadap
menyelesaikan tugas tersebut secara bersamaan mengalihkan
perhatian individu dari datangnya ide-ide kreatif tentang pekerjaan
mereka. Namun memungkinkan bahwa goal dapat sekaligus
membantu atau menghalangi task engagement tergantung pada apakah
goal memfokuskan individu pada aspek tugas yang dapat
memfasilitasi atau menghambat kinerja kreatif (Zhou dan Shalley,
2003). - Feedback dan evaluasi
Berdasarkan perspektif motivasi intrinsik, individu menganggap
evaluasi yang bersifat kritik terhadap pekerjaannya sebagai kontrol /
pengawasan (Shalley dkk., 2004). Sehingga individu cenderung
memfokuskan perhatiannya terhadap evaluasi tersebut dibandingkan
dengan pekerjaannya itu sendiri. Hal tersebut berdampak pada
menurunnya motivasi intrinsik dan kreativitas individu. Namun akan
berbeda dengan evaluasi yang disampaikan dengan cara yang bersifat
membangun. Penelitian yang dilakukan oleh Zhou (1998 dalam
Shalley dkk., 2004) menunjukkan bahwa evaluasi yang diawali
dengan apresiasi yang membangun seperti "kerja bagus, kamu sudah
berusaha dengan baik" menghasilkan kreativitas yang lebih tinggi
pada pekerjaan tersebut dibandingkan dengan pada pekerjaan yang
diberikan evaluasi bersifat kritik. - Hubungan karyawan dengan rekan kerja
Kreativitas karyawan diduga dapat meningkat ketika rekan kerja
mereka mengayomi dan mendukung (Shalley dkk., 2004).Hal tersebut
terjadi apabila perilaku perilaku rekan kerja tersebut meningkatkan
motivasi intrinsik. Sebaliknya, rekan kerja yang tidak suportif dan
cenderung kompetitif dapat menurunkan motivasi intrinsik dan
kreativitas. - Hubungan karyawan dengan atasan
Pemimpin memegang peran yang penting dalam meningkatkan output
kreativitas karyawan, yaitu dengan menciptakan budaya, struktur
organisasi, serta praktik sumber daya manusia yang tepat. Selain itu,
perilaku pemimpin seperti mendorong karyawan untuk mengutarakan
pendapat, memberikan feedback yang membangun, memberikan
kebebasan serta tanggung jawab, memahami apa yang dirasakan oleh
karyawan, serta memfasilitasi perkembangan skill karyawan dapat
mempengaruhi kreativitas karyawan (Jaskyte dan Kisieliene, 2006). - Gaya kepemimpinan atasan
Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara gaya
kepemimpinan supervisor dengan kreativitas karyawan. berdasarkan
perspektif motivasi intrinsik, gaya kepemimpinan yang suportif
diduga dapat meningkatkan motivasi intrinsik, sedangkan gaya
kepemimpinan yang cenderung mengatur diduga dapat menurunkan
motivasi intrinsik dan kreativitas (Deci dan Ryan, 1985 dalam Shalley
dkk., 2004). Pemimpin yang berfokus pada pengembangan karyawan
dapat memunculkan emosi yang positif pada karyawan. Emosi positif
tersebut berguna untuk memfasilitasi kreatifitas dengan memperbesar
lingkup perhatian dan kognisi yang menyebabkan meningkatnya
kemampuan pemecahan masalah pada karyawan (Fredickson, 1998;
Amabile dkk., 2005; Estrada dkk., 1994; Friedman dan Forster, 2001
dalam Yoshida dkk., 2012)
No comments:
Post a Comment