Saturday, July 13, 2024

Impulse Buying

 


Menurut Mowen dan Minor (2005) Pembelian impulsif
merupakan tindakan pembelian yang sebelumnya tanpa direncanakan,
atau sebuah niat untuk membeli itu terbentuk ketika konsumen belum
memasuki toko atau bisa dikatakan suatu desakan hati yang muncul
tiba‐tiba, sehingga terjadilah pembelian tanpa rencana. Schiffman dan
Kanuk (2007) menyatakan bahwa impulse buying adalah keputusan
emosional atau terjadi akibat desakan hati. Andrianto et al. (2016)
impulse buying merupakan kegiatan untuk menghabiskan uang yang
tidak bisa dikontrol, biasanya barang-barang dari pembelian impulsif
adalah barang yang tidak dibutuhkan oleh kosumen.
Di era modern saat ini, pembelian impulsif yang dilakukan oleh
konsumen di situs belanja e-commerce kadang dijadikan oleh
perusahaan sebagai faktor utama untuk mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen. Pembelian impulsif ini juga merupakan sebuah
perilaku yang timbul ketika seseorang tersebut tidak merencanakan
sesuatu untuk membeli. Rook dalam Wijaya et al. (2019)
menjelaskan bahwa pembelian tanpa rencana adalah pembelian yang
tidak logis, dimana pembelian ini didasarkan pada pembelian yang
begitu cepat dan tanpa dipikirkan secara rasional. Hal ini biasanya
timbul akibat dorongan emosi dari dalam diri, akibat dari dorongan
emosional ini mampu membujuk konsumen untuk membeli produk
pada waktu itu juga, dan mengabaikan dampak negatif yang akan
ditimbulkan.
Menurut Andrianto et al. (2016) menyatakan bahwa impulse
buying dapat diartikan sebagai pembelian yang berbeda,
menyenangkan, dan lebih menggunakan emosi di bandingkan dengan
logika, dan biasanya dicirikan oleh penentuan keputusan yang
cenderung lebih cepat dan berlaku saat itu juga.
Menurut Utami (2014) pembelian impulsif adalah sebuah
tindakan yang dibuat tanpa adanya rencana sebelumnya, atau suatu
keputusan untuk membeli itu terjadi ketika konsumen berada dalam
toko baik itu online maupun offline. Pembelian impulsif ini terjadi
akibat sebuah rangsangan yang ditimbulkan pada saat konsumen
berada di dalam toko. Berikut merupakan sebuah strategi rangsangan
yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif, yaitu promosi
penjualan, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Diskon/Potongan Harga,
b) Memberikan hadiah secara gratis,
c) Memberikan pelayanan terbaik dengan pemberian
ongkos kirim dan lain-lain

No comments:

Post a Comment