- Impulse Purchase Orientation
Impulse Purchase Orientation pada orientasi belanja merujuk pada perilaku
belanja yang dilakukan secara spontan tanpa direncanakan dengan baik.
Pelanggan yang memiliki orientasi belanja ini cenderung melakukan
pembelian impulsif karena mereka tergoda oleh produk yang dipajang atau
dibuat "menarik". Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orientasi belanja
ini antara lain pencahayaan dan tampilan produk. Oleh karena itu, orientasi
belanja Impulse Purchase Orientation dapat menjadi faktor penting dalam
strategi pemasaran dan penjualan toko. - Brand Orientation
Brand Orientation dimana fokus utama adalah pada pengembangan merek
sebagai pembeda dari pesaing. Namun, bagi konsumen, efek dari brand
orientation mungkin terlihat pada kualitas dan pengalaman merek yang
diberikan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan berhasil membangun citra
merek yang kuat dan konsisten, konsumen mungkin akan lebih cenderung
untuk mempercayai merek tersebut, membeli produk merek tersebut secara
teratur, dan merekomendasikannya kepada orang lain. Oleh karena itu, brand
orientation dapat berdampak positif pada persepsi dan keputusan pembelian
konsumen. - Quality Orientation
Quality Orientation pada konsumen supermarket merujuk pada sifat dan
tingkat kepekaan atau perhatian konsumen terhadap kualitas produk atau
layanan di supermarket. Konsumen yang memiliki Quality Orientation
cenderung lebih memperhatikan kualitas produk, termasuk bahan,
keterampilan pembuatan, manfaat produk, dll. Sehingga pihak supermarket
perlu memperhatikan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga
kepuasan konsumen.
Menurut Siahaan,S.D.N. & Sitompul,H.P (2021). Orientasi Belanja terdiri
dari 6 indikator yaitu : - Shopping Orientation
Orientasi atau sikap belanja yang dimiliki oleh konsumen dan berkaitan
dengan preferensi, tujuan, nilai-nilai, motivasi dan perilaku pembelian. - Brand Consciousness
Kesadaran atau perhatian yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek atau
brand tertentu. - Price Consciousness
Kesadaran atau perhatian konsumen terhadap harga suatu produk.
Konsumen yang memiliki price consciousness akan memperhatikan harga
suatu produk dan cenderung memilih produk dengan harga yang lebih
murah atau terjangkau. - Shopping Confidence
Kepercayaan atau keyakinan konsumen dalam berbelanja atau memilih
produk. Konsumen yang memiliki shopping confidence cenderung lebih
percaya diri dalam memilih produk dan membuat keputusan pembelian. - Convinience/Time Consciouness
Kebutuhan atau preferensi konsumen terhadap kenyamanan dan kemudahan
dalam berbelanja. Konsumen dengan orientation ini biasanya akan
memperhatikan faktor-faktor seperti lokasi toko, waktu operasional,
kemudahan dalam mencari dan memilih produk, serta tingkat kemudahan
dalam proses pembayaran dan pengiriman barang. - Brand /Store Loyalty.
Tingkat kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap suatu merek atau
toko. Jika seorang konsumen memiliki brand/store loyalty yang tinggi,
mereka cenderung memilih untuk membeli produk dari merek atau toko
tertentu secara konsisten, bahkan jika ada pilihan lain yang tersedia
No comments:
Post a Comment