Sunday, July 14, 2024

Keterlibatan Fashion

 


Menurut O'Cass dalam Park et al. (2006), “involvement is the motivational
state of arousal or interest evoked by a particular stimulus or situation, and
displayed through properties of drive”. Atau dengan kata lain, involvement adalah
minat atau bagian motivasional yang ditimbulkan oleh stimulus atau situasi tertentu,
dan ditujukan melalui ciri penampilan. Menurut Solomon (2013:153), “involvement
is a person’s perceived relevance of the object based on their inherent, needs, values,
and interests.” yang berarti involvement adalah hubungan yang dirasakan seseorang
terhadap suatu objek berdasarkan sifat, kebutuhan, nilai, dan minat.
Engel et al. (2006:93) mengatakan “involvement is the level of perceived
personal importance and interest evoked by a stimulus wihtin a specific situation.”
yang berarti keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan
minat yang ditimbulkan oleh stimulus sehubungan dengan situasi tertentu. “The
degree of involvement is determined by how important consumers perceive the
product or service to be” yang artinya tingkat keterlibatan itu ditentukan dari
seberapa penting konsumen mempersepsikan suatu produk atau jasa (Engel et al.,
2006:93).
Keterlibatan atau involvement juga adalah status motivasi yang
menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat
mereka membuat keputusan. Jika keterlibatan terhadap suatu produk tinggi, maka
konsumen akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi dan
perasaan yang kuat (Dwiastuti, 2012:56). Secara umum, keterlibatan didefinisikan
sebagai keterkaitan antara manusia (customer) dengan produk (shape)

No comments:

Post a Comment