Monday, July 1, 2024

Komponen Kinerja Kreatif

 Terdapat beberapa pendapat mengenai komponen kinerja kreatif sebagai

berikut. Pertama, komponen kinerja kreatif dalam Survey of Creative and Innovative
Performance (SCIP). Komponen kinerja kreatif ini didasarkan pada penelitian produk
kreatif (product-oriented) oleh Besemer & O’Quin, Besemer & Triffenger yang telah
dikembangkan oleh Puccio, Talbot, dan Joniak (2000), komponen tersebut terdiri atas
Novelty, dan Resolution. Penjelasan mengenai definisi dari kedua komponen tersebut
terdapat dalam Besemer dan Treffinger (1981) adalah sebagai berikut:
a. Novelty: Derajat yang memusatkan pada kebaruan dan originalitas dari hasil
atau produk. Sebuah Ide yang baru atau berbeda bila dibandingkan dengan
ide-ide sebelumnya atau yang sudah ada.
b. Resolution: Derajat yang memusatkan pada pemecahan masalah dari tujuan
awal pembuatan produk tersebut. Sebuah ide yang dicetuskan merupakan
respon yang sesuai dari suatu masalah serta sejauh mana produk cocok atau
memenuhi kebutuhan dari situasi yang bermasalah.
Kedua, terdapat komponen kinerja kreatif menurut Massetti (1996).
Komponen kinerja kreatif menurut Massetti (1996) adalah sebagai berikut:
a. Novelty: sejauh mana masing-masing respon dinilai sebagai baru, unik, dan
berbeda.
b. Value: sejauh mana masing-masing respon dinilai realistis atau berharga.
Terakhir, terdapat komponen kinerja kreatif menurut Oldham dan Cummings
(1996). Komponen kinerja kreatif menurut Oldham dan Cummings (1996) terdiri atas
tiga indikator sebagai berikut:
a. Original and practical work: Mengacu pada pengembangkan ide-ide, metode,
atau produk yang baik benar-benar unik dan sangat berguna untuk organisasi.
b. Adaptive and practical work: Mengacu pada penggunakan informasi atau
material yang ada untuk mengembangkan ide-ide, metode, atau produk yang
berguna untuk organisasi.
c. Kreativitas: Mengacu pada sejauh mana karyawan mengembangkan ide-ide,
metode, atau produk yang asli dan berguna untuk organisasi

No comments:

Post a Comment