Thursday, July 11, 2024

Orientasi Belanja

 


Menurut Thamizhvanan dan Xavier (2013) dalam Adriansyah, M. A., &
Rahman, M. T. (2022). Adalah orientasi terhadap merek. Terbentuknya
kepercayaan terhadap merek produk atau pada toko fisik maupun online akan
menumbuhkan rasa nyaman.
Menurut Solomon (2011) dalam Mardiah, A., Evanita, S., & Septrizola,
W.(2021). Shopping orientation atau orientasi belanja merupakan bentuk
ketertarikan seseorang yang memotivasinya untuk melakukan pembelian.
Menurut Siahaan,S.D.N. & Sitompul,H.P. (2021) Konsumen akan selalu
mempertimbangkan harga sebelum melakukan pembelian dan mengunjungi
berbagai toko online terlebih dahulu untuk membandingkan harga sebelum
memutuskan pembelian. Setelah itu faktor dominan yang mempengaruhi orientasi
berbelanja responden dalam penelitian ini adalah Convinience Consciousnessatau
kenyamanan berbelanja. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini menyukai berbelanja pada brandatau toko yang sudah disukai. Jika
konsumen sudah nyaman dan percaya terhadap suatu brand dan toko, maka
konsumen akan cenderung untuk melakukan pembelian yang sama pada toko atau
brand tersebut.
Menurut Imari et al (2017) menyatakan orientasi belanja sebagai gaya
pembelanja yang menempatkan penekanan khusus pada spesifik perbelanjaan
yang meliputi kegiatan belanja, ketertarikan dan pendapat, serta merefleksikan
pandangan perbelanjaan sebagai kompleks sosial, rekreasi dan fenomena
ekonomi.
Menurut Ikranegara (2017) Orientasi berbelanja seorang konsumen
mencerminkan pandangan konsumen secara sosial, ekonomi, budaya dan juga
tujuan pribadi dalam berbelanja, karena itu dipercaya bahwa orientasi
berbelanja konsumen juga dapat merefleksikan keadaan dan nilai ekonomi,
sosial, budaya, serta lingkungan konsumen itu sendiri

No comments:

Post a Comment