Monday, July 1, 2024

Pengertian Servant Leadership

 


Robert Greenleaf mengenalkan konsep Servant Leadership
pertama kali dalam literatur kepemimpinan pada tahun tahun 1970.
Menurut Greenleaf (2002) Servant Leadership merupakan gaya
kepemipinan yang memperhatikan perkembangan dan dinamika kehidupan
pengikut atau pegawai. Servant Leadership merupakan pemimpin yang
memiliki rasa menjadikan dirinya pelayan terlebih dahulu, berawal dari
prinsip bahwasanya jika berkeinginan memperoleh layanan maka melayani
terlebih dahulu (Spears, 2010). Gaya kepemimpinan ini berasal dari
peasaan dalam diri untuk melayani. Dalam pandangannya, karakteristik
dari perilaku Servant Leadership membentuk nilai dan keyakinan
seseorang yang dapat mempengaruhi produktivitas organisasi yang
dipimpinnya. Servant Leadership merupakan orientasi yang berdasarkan
pengetahuan, partisipatif, tanggung jawab dalam proses, etika dan sosial
bisa meminimalisir konflik internal organisasi. Menurut Trompenaars dan
Voerman (2010) Servant Leadership merupakan gaya kepemimpinan di
mana kepemimpinan dan pelayanan berinteraksi secara harmonis dan
bijaksana dengan lingkungan. Dalam pendekatan Servant Leadership
seorang pemimpin mementingkan membangun hubungan yang baik
dengan orang lain daripada dirinya sendiri, sehingga akan tercipta
hubungan yang harmonis di antara keduanya. Model kepemimpinan ini
menekankan pelayanan kepada orang lain dengan adanya pendekatan pada
pekerjaan, rasa kemasyarakatan dan pengambilan keputusan yang diambil
secara bersama atau musyawarah. Servant Leadership bertujuan memberi
pelayanan serta memenuhi kebutuhan pihak lain, yakni dengan optimal
harus menjadi motivasi kepemimpinan (Baker et al., 2013).
Pemimpin mengamati karyawan melaksanakan tugas, mendorong
dan melakukan segala kemungkinan untuk mengembangkan karyawan
mereka menjadi karyawan berkinerja tinggi di masa depan. Servant
Leadership ialah individu yang berkeinginan kuat memberi pelayanan dan
memimpin, serta mampu mengkombinasikan keduanya sebagai kesatua
yang saling menguatkan secara positif. Servant Leadership akan terjun
langsung pada situasi nyata, mengerti dan memahami kondisi bawahan
atau lingkungannya, dengan demikian pemimpin dapat mengambil
langkah-langkah untuk menyesuaikan diri sesuai dengan kondisi di
lingkungannya dan memotivasi serta mendorong lingkungan tersebut
bersama-sama mencapai tujuan bersama.
Semua pendekatan kepemimpinan dilakukan untuk kebutuhan
karyawan, mempercayai kemampuan mereka, dan mendorong mereka
untuk membuat keputusan secara mandiri. Servant Leadership dengan
tulus berfokus pada kepentingan dan pertumbuhan orang lain di atas
kepentingan pemimpin atau organisasi (Yoshida et al., 2014). Cooper dan
Tharcher (2010) mendukung gagasan Greenleaf dengan menyampaikan
bahwasanya Servant Leadership memiliki orientasi melayani serta
mengembangkan pengikutnya, mementingkan keamanan serta
keselamatan, dan mempunyai perspektif bahwasanya pemimpin mereka
berkaitan dengan perilaku normatif yang diinginkan, Servant Leadership
memperlihatkan komitmen yang berkelanjutan dan membantu pengikutnya
supaya tumbuh (Giampetro-Meyer et al., 1998 dalam Yoshida et al., 2013).
Servant Leadership ialah pemimpin yang membantu pengikutnya supaya
terus berkembang, baik itu dalam hal kemampuan serta berkontribusi
dalam membangun pengikut supaya menjadi orang yang berhasil dan
bermanfaat (Neuschel, 2008)

No comments:

Post a Comment