Wednesday, July 10, 2024

Tujuan Kompetensi

 


Penggunaan kompetensi dalam organisasi atau perusahaan pada umumnya
adalah untuk tujuan sebagai berikut (Hutapea, 2014:16-19):
1) Pembentukan pekerjaan
Kompetensi teknis dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi,
peran, dan tanggung jawab pekerjaan disuatu organisasi. Besarnya
fungsi, peran, dan tanggung jawab tersebut tergantung dari tujuan
perusahaan, besar kecilnya perusahaan, tingkat level pekerjaan dalam
organisasi serta jenis usaha. Sedangkan kompetensi prilaku digunakan
untuk menggambarkan tuntutan pekerjaan atas prilaku pemangku
jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan prestasi
luar biasa.
2) Evaluasi pekerjaan
Kompetensi dapat dijadikan salah satu faktor pembobot pekerjaan,
yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan. Pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan serta
tantangan pekerjaan merupakan komponen yang memberikan porsi
terbesar dalam menentukan bobot suatu pekerjaan. Pengetahuan dan
keterampilan tersebut adalah komponen dasar pembentukan
kompetensi.
3) Rekrutmen dan seleksi
Pembentukkan organisasi biasanya diikuti dengan pembentukan
pekerjaan serta penentuan persyaratan/kualifikasi orang yang layak
melaksanakan pekerjaan tersebut. Kompetensi dapat digunakan
sebagai salah satu komponen dalam persyaratan jabatan, yang
kemudian dijadikan pedoman untuk menyeleksi calon karyawan yang
akan menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan tersebut. Untuk
35
mengetahui kompetensi yang dimiliki calon karyawan, pewawancara
harus menggunakan metode wawancara yang dapat dipelajari terlebih
dahulu melalui pelatihan.
4) Pembentukan dan pengembangan organisasi
Organisasi yang kukuh adalah organisasi yang mempunyai
kerangka fondasi yang kuat. Kekuatan kerangka dan fondasi
ditentukan oleh kemampuan teknis, nilai atau budaya organisasi serta
semangat kerja atau motivasi orang-orang yang bekerja dalam
organisasi. Semua itu harus didasari oleh visi dan misi organisasi.
Kompetensi dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembentukan dan
pengembangan organisasi kearah organisasi yang produktif dan kreatif
apabila semua orang bekerja dalam organisasi.
5) Membentuk dan memperkuat nilai dan budaya perusahaan
Peran kompetensi prilaku sangat diperlukan untuk membentuk dan
mengembangkan nilai budaya perusahan kearah budaya kerja yang
produktif. Pembentukan nilai-nilai produktif dalam organisasi akan
mudah tercapai apabila pemilihan nilai-nilai budaya perusahaan sesuai
dengan kompetensi inti.
6) Pembelajaran organisasi
Peran kompetensi bukan hanya untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan, melainkan juga untuk membentuk karakter pembelajaran
yang akan menopang proses pembelajaran yang berkesinambungan.
7) Manajemen karier dan penilaian potensi karyawan
Karyawan dan tindakan kompetensi dapat digunakan untuk
membantu perusahaan atau organisasi menciptakan pengembangan
ruang karir bagi karyawan serta membantu karyawan untuk mencapai
jenjang karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Melalui
assesment center (pusat penilaian potensi karyawan) penggunaan
kompetensi dapat mendorong pengembangan karier yang lebih terpola
dan sejalan dengan kebutuhan perusahaan.
8) Sistem imbal jasa
Sistem imbal jasa akan memperkuat kerangka pekerjaan yang
berbasis kompetensi. Artinya, pemberian imbalan jasa yang
dihubungkan dengan pencapaian kompetensi individu akan
mendukung pelaksanan sistem kompetensi yang digunakan oleh
perusahaan secara keseluruhan

No comments:

Post a Comment