Friday, August 30, 2024

Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)

 

Model UTAUT pertama kali diusulkan oleh Venkatesh.

UTAUT adalah satu dari sekian model yang digunakan dalam

penelitian penerimaan teknologi, UTAUT adalah model yang

telah berhasil menggabungkan delapan teori dalam

penerimaan teknologi menjadi satu teori. Berikut adalah

delapan teori yang digabungkan dalam model UTAUT antara

lain Technology Acceptance Model (TAM), Theory of

Planned Behavior (TPB), Combined TAM and TPB, Theory of

Reasoned Action (TRA), Social Cognitive Theory (SCT),

Innovation Diffusion Theory (IDT), Model of PC

Utilization (MPTU) dan Motivational Model (MM). Dari

hasil penggabungan kedelapan teori tersebut, UTAUT

terbukti lebih berhasil dalam menjelaskan 70 persen

varian pengguna (Venkatesh, et al., 2003). Dari hasil

mengevaluasi kedelapan teori tersebut, Venkatesh

menemukan tujuh konstruk dan merupakan determinan

langsung yang mempunyai dampak signifikan terhadap niat

perilaku (behavioral intention) dan perilaku penggunaan

(use behavior) dalam satu atau lebih di masing-masing

model.

Tujuh konstruk merupakan faktor penentu niat dan

penggunaan langsung dalam satu atau lebih model

individual. Venkatesh berteori bahwa empat konstruk akan

memainkan peran penting sebagai penentu langsung

penggunaan penerimaan (use acceptance) dan perilaku

penggunaan (use behavior). Pada model UTAUT juga

terdapat peran moderator seperti jenis kelamin (gender),

usia (age), kesukarelaan (voluntariness) dan pengalaman

(experience) (Venkatesh, et al., 2003).

Menurut Venkatesh, et al. (2003) ada 5 faktor

penting dalam penerimaan teknologi informasi, yaitu:

1. Harapan kinerja (performance expectancy) yang

digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan

seseorang bahwa menggunakan sistem akan membantu

memperoleh keuntungan dalam pekerjaannya.

2. Harapan usaha (effort expectancy) yang digunakan untuk

mengukur tingkat kemudahan yang terkait dengan

penggunaan sistem sehingga akan membantu seseorang

dalam mempercepat pekerjaannya.

3. Pengaruh sosial (sosial influence) yang digunakan

untuk mengukur sejauh mana seseorang merasa bahwa

orang-orang yang dianggap penting olehnya memiliki

kepercayaan bahwa dia seharusnya menggunakan sistem

yang baru.

4. Kondisi fasilitas (facilitating conditions) yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana seseorang percaya

bahwa infrastruktur organisasi dan teknis mendukung

dalam penggunaan sistem.

5. Niat perilaku (behavioral intention) yang digunakan

untuk mengetahui bahwa niat perilaku memiliki pengaruh

positif yang signifikan terhadap penggunaan

teknologi

No comments:

Post a Comment