Adapun aspek-aspek pengukuran displin kerja didasari berdasarkan
Amriany, Probowati, dan Atmadji (2004), terdapat aspek utama yang perlu di tinjau
dalam indikator pengukuran displin kerja yaitu
a. Kehadiran
Seseorang yang dijadwalkan untuk bekerja harus datang atau hadir pada
waktunya tanpa alasan apapun.
b. Waktu kerja
Waktu kerja sebagai jangka waktu saat pekerja harus hadir untuk memulai
pekerjaan dan ia dapat meninggalkan, dikurangi waktu istirahat, antar
permulaaan dan akhir kerja. Mencetak jam kerja pada waktu hadir
merupakan sumber data untuk mengetahui tingkat disiplin waktu pekerjaan.
c. Kepatuhan terhadap perintah
Kepatuhan terjadi jika seseorang melakukan apa yang dikatakan kepadanya.
d. Kepatuhan terhadap peraturan
Aturan-aturan yang dimiliki kelompok dalam organisasi, merupakan
tekanan bagi seseorang untuk membuat karyawan patuh dan membentuk
keyakinan, sikap dan perilaku individu.
e. Pemakaian seragam
Setiap karyawan terutama di lingkungan organisasi menerima seragam kerja
setiap dua tahun sekali.
Menurut Hasibuan (2016) indikator tingkat kedisiplinan adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan tenaga
kerja. Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta
cukup menantang bagi kemampuan tenaga kerja.
b. Teladan pemimpin
Teladan pemimpin sangat berperan penting dalam menentukan kedisiplinan
tenaga kerja karena pemimpin dijadikan teladan dan panutan bagi para
bawahannya.
c. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan tenaga kerja, karena ego
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
d. Pengawasan melekat
Tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan tenaga
kerja perusahaan. Pemimpin harus aktif dan langsung mengawasi perilaku,
moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.
e. Sanksi hukuman
Dengan sanksi dan hukuman yang semakin berat, tenaga kerja akan semakin
takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku
indisipliner tenaga kerja akan berkurang.
Aspek-aspek yang terdapat dalam disiplin kerja berdasarkan dari definisi
disiplin kerja menurut Siswanto dan Prijodarminto (Notoatmodjo, 2008) antara
lain:
a. Aspek pemahaman terhadap peraturan yang berlaku
Sebelum mematuhi suatu peraturan perlu diketahui apakah karyawan sudah
mengetahui atau memahami standar atau peraturan dengan jelas. Seorang
karyawan menunjukkan kedisiplinan yang baik bila perilakunya
menunjukkan usaha-usaha untuk memahami secara jelas suatu peraturan,
berarti karyawan secara proaktif berusaha mendapatkan informasi tentang
peraturan sehingga karyawan akan rajin mengikuti briefing, membaca
pengumuman atau menanyakan ketidakjelasan suatu peraturan.
b. Aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan standar
Karyawan mempunyai disiplin tinggi jika tidak memiliki catatan
pelanggaran selama kerjanya, mentaati suatu peraturan tanpa ada paksaan
dan secara sukarela dapat menyesuaikan diri dengan aturan organisasi yang
telah ditetapkan. Senantiasa menghargai waktu sehingga membuat bekerja
tepat waktu, tahu kapan memulai dan mengakhiri suatu pekerjaan, tahu
membedakan kapan waktu istirahat dan kapan waktu bekerja serius,
menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan merupakan contoh
dari bentuk-bentuk kepatuhan terhadap aturan standar.
c. Aspek pemberian hukuman jika terjadi pelanggaran
Disiplin sering dikonotasikan sebagai hukuman namun tidak semua
ketentuan disiplin berbentuk hukuman. Hukuman hanya diberikan ketika
seseorang karyawan melakukan pelanggaran. Pemberian hukuman juga
dilakukan sesuai jenis dan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Menurut Anoraga (2014) untuk mengetahui tingkat kedisiplinan kerja yang
baik yaitu :
a. Kepatuhan tenaga kerja pada jam-jam kerja.
b. Kepatuhan tenaga kerja terhadap perintah atasan serta tata tertib yang
berlaku.
c. Penggunaan dan pemeliharaan bahan-bahan dan alat kantor dengan hati-
hati.
d. Bekerja dengan mengikuti cara-cara kerja yang telah ditetapkan telah
organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
secara garis besar ada dua aspek utama yang mempengaruhi disiplin, yaitu:
a. Internal, yang meliputi kepribadian, semangat kerja, motivasi kerja
intrinsik, rasa aman di masa depan, serta kepuasan kerja.
b. Eksternal, yang meliputi motivasi kerja ekstrinsik, kepemimpinan,
lingkungan kerja, tindakan indisipliner yang diberikan, jumlah dan
komposisi kompensasi, posisi kerja, mutasi, serta promosi.
No comments:
Post a Comment