Pengukuran produktivitas kerja merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produktivitas, dimana hasil pengukuran akan digunakan sebagai
acuan melihat produktivitas tenaga kerja pada masa yang lalu diperbaiki untuk masa
yang akan datang dengan melihat dari acuan pada masa yang lalu sehingga
produktivitas tenaga kerja dapat meningkat dimasa yang akan datang. Untuk
memilih acuan atau tolok ukur yang akan digunakan tergantung pada jenis atau
faktor-faktor yang mempengaruhi masukan dan keluaran dari perusahaan atau
organisasi yang bersangkutan.
Menurut Sinungan (2014) secara umum pengukuran produktivitas kerja
berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda:
- Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan
pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan apakah pelaksanaan
sekarang ini memuaskan atau tidak, namun hanya mengetengahkan apakah
meningkat atau berkurang serta tingkatannya. - Perbandingan pelaksanaan satu unit (perorangan tugas, seksi, proses)
dengan lainnya. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian relatif. - Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang
terbaik sebagai memusatkan perhatian sasaran dan tujuan.
Penyusunan perbandingan-perbandingan ini perlu mempertimbangkan
tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas.
Menurut Siagian (2004) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran
produktivitas meliputi kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu. Penjelasannya
sebagai berikut : - Kuantitas kerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh tenaga kerja dalam
jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh
perusahaan. - Kualitas kerja merupakan suatu standar yang berkaitan dengan mutu dari
suatu produk yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam menyelesaikan
pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. - Ketepatan waktu merupakan suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu
yang ditentukan, dilihat, dari sudut koordinasi dengan hasil ouput serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu
diukur dari persepsi tenaga kerja terhadap suatu aktivitas yang disediakan
di awal waktu sampai menjadi output.
No comments:
Post a Comment