Adapun aspek-aspek pengukuran produktivitas kerja dalam penelitian ini
didasari berdasarkan Anoraga (2014), terdapat aspek utama yang perlu di tinjau
dalam indikator pengukuran produktivitas yaitu :
a. Minat terhadap pekerjaan
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dan orang lain. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minatnya. Biasanya, apabila individu mengerjakan pekerjaan dengan
senang atau menarik bagi dirinya, dan semangat kerja, maka hasil
pekerjaannya akan lebih memuaskan dari pada dia mengerjakan yang tidak
disenangi.
b. Upah yang di dapatkan
Pada dasarnya karyawan yang bekerja, mengharapkan imbalan yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya. Karena adanya upah yang sesuai dengan
pekerjaan, maka akan timbul pula rasa gairah bekerja yang semakin baik.
c. Lingkungan atau suasana kerja
Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh baik pula pada segala
pihak, baik pada para pekerja, pimpinan atau hasil pekerjaannya.
Penyesuaian atas suasana lingkungan kerja sangat berpengaruh. Oleh
karena itu, para pemimpin harus tahu pasti menyesuaikan tempat kerja.
d. Keamanan dalam pekerjaan
Keamanan dalam pekerjaan, memerlukan perlindungan terhadap tubuh
ataupun juga memberikan training sebelum melakukan pekerjaan.
e. Disiplin terhadap pekerjaan
Suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati tata tertib atau peraturan-
peraturan yang dibuat untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku.
Ada juga dua aspek produktivitas kerja menurut Siagian (2016) yang sangat
penting yaitu :
a. Efisiensi
Merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan
yang direncanakan dengan masukan yang sebenarnya terlaksana. Jika
masukan yang sebenarnya digunakan itu semakin besar penghematannya,
maka tingkat efisiensi semakin tinggi.
b. Efektivitas
Merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target
yang dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu. Jika presentase
target yang dapat tercapai itu semakin besar, maka tingkat efektivitas itu
semakin tinggi dan jika presentase target semakin kecil, maka efektivitas itu
semakin rendah.
Selain itu Menurut Wirjana (2007) indikator produktivitas kerja sebagai
berikut:
a. Kemampuan melaksanakan tugas.
b. Selalu meningkatkan hasil yang dicapai.
c. Semangat kerja yang terdiri dari etos kerja dan hasil yang dicapai hari ini.
d. Mengembangkan diri dengan melihat tantangan dan harapan dengan apa
yang akan dihadapi.
e. Meningkatkan kualitas dan mutu.
f. Efisiensi yaitu perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan
sumberdaya yang digunakan.
Sedangkan menurut Salvatore (2011) berpendapat indikator produktivitas
tenaga kerja sebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas.
b. Berusaha untuk meningkatkan hasil yang dicapai.
c. Sikap semangat kerja lebih baik dari hari sebelumnya.
d. Berupaya untuk mengembangkan diri untuk berperilaku lebih baik.
e. Senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan kerja.
f. Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu.
g. Perbandingan antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan keseluruhan
sumber daya masukan yang dipergunakan.
h. Terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualiatas kehidupan.
i. Melakukan kegiatan-kegiatan analisis secara kualitatif dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi birokrasi.
No comments:
Post a Comment