Sunday, June 30, 2024

Merek

 


Brand atau merek menurut Kotler & Armstrong (2018) didefiniskan sebagai
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari elemen – elemen ini,
yang mengidentifikasi produk atau layanan dari satu penjual atau sekelompok
penjual dan membedakannya dari para pesaing. Kemudian menurut Clow & Baack
(2014) merek merupakan nama yang diperuntukkan pada barang atau jasa atau pada
sekelompok produk. Lalu menurut American Marketing Association dalam Kotler
& Keller (2016) merek dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa
dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendefinisikan mereka dari para
pesaing. Berdasarkan definisi – definisi di atas merek dapat disimpulkan sebagai
identitas sebuah produk atau layanan dari sebuah perusahaan yang dapat
membedakan mereka dari para pesaing.
Peran merek dapat mengidentifikasikan sumber atau pembuat produk dan
memungkinkan konsumen individual atau organisasi untuk menuntut tanggung
jawab atas kinerjanya kepada pabrikan atau distributor tertentu. Merek juga
melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan, pertama merek
menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk, kemudian merek juga
menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur – fitur atau aspek
unik produk. Nama merek dapat dilindungi, kemasan dapat dilindungi, melalui hak
cipta dan hak kekayaan intelektual. Hak kekayaan intelektual merupakan
keuntungan dari sebuah aset yang berharga (Kotler & Keller, 2016)

Pemasaran

 


perusahaan melibatkan konsumen, untuk membangun hubungan dengan konsumen
yang kuat dan menciptakan nilai pelanggan untuk memperoleh nilai dari
pengembalian pelanggan. Kemudian pemasaran sebagai proses perencanaan dan
melaksanakan konsepsi, harga, promosi dan pendistribusian ide barang dan jasa
untuk menciptakan pertukanan yang dapat memberikan kepuasan untuk individu
maupun kelompok (Belch & Belch, 2012).

Hubungan Harga Terhadap Keputusan Pembelian

 


Menurut (Amstrong, 2012) harga merupakan salah satu faktor
penentu pelanggan tertarik dalam menentukan suatu keputusan
pembelian terhadap suatu produk maupun jasa.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Triastuti, 2011) “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Yamaha Mio (Studi Pada Harpindo Jaya
Rembang)” dan (Nugoho, 2010) dengan judul pengaruh kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian telepon seluler nokia
(studi kasus pada counter jambe sell demak). Menyatakan bahwa
kualitas produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusanpembelian

Hubungan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

 


Setiap pembelian memiliki karakteristik dan pendapat yang
berbeda terhadap produk yang ditawarkan oleh pemasar. Alat-alat
promosi penjualan dapat memberikan rangsangan yang dapat menarik
perhatian konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak lagi.
Pada hakikatnya promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha untuk
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bisa
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan (Shinta, 2011)

Hubungan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

 


Suatu perusahaan yang mengetahui hal tersebut, tentu tidak
hanya menjual produk itu sendiri, tetapi juga manfaat dari produk
tersebut dimana pada akhirnya hal tersebut membantu perusahaan
untuk meningkatkan penjualan karena akan berpengaruh pada
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. (Amstrong, 2012)
arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya.

Hubungan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian

 


Menurut (Rangkuti F. , 2013) mendefinisikan citra merek sebagai
sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Dengan
kata lain, citra merek adalah seperangkat ingatan yang ada di benak
konsumen mengenai sebuah merek, baik itu positif maupun negatif.
(Masytoh, 2012) dalam penelitiannya dengan judul Pengaruh
Promosi Dan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Honda Jazz Pada Pt. Istana Cenderawasih Motor
Semarang. Menunjukkan bahwa citra merek mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Pernyataan konsep
teori tersebut sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh (Septian,
2011) Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Konsumen
Membeli Produk Sepeda Motor Merek Honda (Studi Pada Pemilik
Sepeda Motor Honda Di Desa Sutojayan Pakisaji Malang). Dan
Penelitian yang dilakukan oleh (Rosa, 2011) dengan judul Pengaruh
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pizza Hut
semeru malang. Kedua penelitian tersebut mengemukakan bahwa brand
image memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap
keputusan pembelian konsumen.

Indikator Keputusan Pembelian

 


Menurut (Amstrong, 2012) menyatakan bahwa bagi konsumen,
pembelian bukan hanya merupakan suatu tindakan saja (misalnya
karena produk), melainkan terdiri atas beberapa tindakan yang satu
dan lainnya saling berkaitan. Indikator-indikator keputusan
pembelian terdiri atas sebagai berikut:
1) Pilihan produk
2) Pilihan Merek
3) Waktu pembelian
4) Jumlah pembelian
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa:
1) Pilihan produk yaitu konsumen dapat mengambil keputusan
untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya
untuk tujuan yang lain. Perusahaan harus memusatkan
perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah
produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan.
2) Pilihan merek yaitu konsumen harus memutuskan jenis
merek yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan
tersendiri. Perusahaan harus mengetahui cara konsumen
memilih sebuah merek, apakah berdasarkan ketertarikan,
kebiasaan, atau kesesuaian.
3) Waktu pembelian yaitu keputusan konsumen dalam
pemilihan waktu pembelian dapat berbeda-beda, misalnya
ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, tiga
minggu sekali, satu bulan sekali, dan sebagainya.
4) Jumlah pembelian yaitu konsumen dapat mengambil
keputusan tentang jumlah produk yang akan dibelinya pada
suatu saat. Pembelian dilakukan mungkin lebih dari satu.
Perusahaan harus mempersiapkan jumlah produk sesuai
dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap pembeli.