Wednesday, July 3, 2024

Kriteria Pengawasan Efektif

 


Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-
kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
  2. Tepat waktu
  3. Biaya yang efektif
  4. Tepat dan akurat
  5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan Karyawan

 


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pengawasan karyawan. Berikut ini
beberapa faktor yang mempengarihi pengawasan karyawan menurut Mulyadi (2007:770) :

  1. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi atau
    perusahaan.
  2. Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya
    desentralisasi kekuasaan.
  3. Kesalahan/penyimpangan yang dilakukan anggota perusahaan memerlukan
    pengawasan

Indikator Disiplin Kerja

 


Menurut Rivai (2005) disiplin kerja memiliki beberapa komponen yang dapat dijadikan
sebagai indikator, yaitu sebagai berikut :

  1. Kehadiran
    Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya
    karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat datang atau
    pulang lebih cepat.
  2. Ketaatan pada kewajiban dan peraturan kerja
    Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan
    selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
  3. Ketaatan pada standar kerja
    Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang
    diamanahkan kepadanya.
  4. Tingkat kewaspadaan tinggi
    Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan
    ketelitian dalam bekerja serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.
  5. Bekerja etis
    Beberapa karyawan melakukan sikap tidak sopan atau terlibat dalam hal yang tidak
    pantas.Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja
    sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja

Tujuan Disiplin Kerja

 


Menurut Bejo Siswanto (2005:292), maksud dan sasaran dari disiplin kerja
adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti :

  1. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan
    motif perusahaan yang bersangkutan.
  2. Tujuan khusus disiplin kerja
    a. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan
    maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis
    maupun yang tidak seta melaksanakan perintah manajemen.
    b. Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan servis
    yang maksimum kepada pihak pihak tertentu yang berkepentingan dengan
    perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan.
    c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
    perusahaan dengan sebaik-baiknya.
    d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada
    perusahaan.
    e. Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan
    harapan perusahaan, baik jangka pendek atau panja

Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja

 Rivai (2008) menyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk-bentuk disiplin kerja di dalam

organisasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Disiplin Retributif (Retributive Discipline)
    Disiplin retributive merupakan suatu upaya untuk menghukum orang yang berbuat
    salah.
  2. Disiplin Korektif (Corrective Discipline)
    Disiplin korektif merupakan suatu upaya untuk menggerakkan pegawai dalam suatu
    peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan seuai dengan pedoman
    yang berlaku pada perusahaan.
  3. Prespektif hak-hak individu (Individual Rights Prespective)
    Yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan disipliner.
  4. Prespektif Utilitarian (Utilitarian Prespective)
    Yaitu berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi
    tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya

Pengertian Disiplin Kerja

 Secara umum disiplin kerja merupakan suatu sikap taat dan patuh terhadap aturan yang

berlaku.Disiplin juga berkaitan dengan sanksi yang diberikan kepada pihak yang melanggar atau
melakukan penyimpangan terhadap aturan yang berlaku.Sehingga pihak yang melakukan
tindakan indisipliner harus menerima sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Disiplin kerja merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi karyawan yang
berkepentingan karena disiplin kerja ditunjukkan pada tindakan bukan orangnya. Dengan
demikian disiplin kerja mempunyai sasaran yang positif, bersifat mendidik, mengoreksi, serta
memperbaiki efektivitas kerja.
Handoko (2004) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah kegiatan manajemen untuk
menjalankan standar-standar organisasi.
Siagan (2014) menyatakan bahwa disiplin kerja adalah tindakan manajemen untuk
mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan.
Hasibuan (2007) juga menyatakan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Dari beberapa pengertian mengenai disiplin kerja sesuai dengan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua
aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawab tehadap
pekerjaan yang diberikan.

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Rasio Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan

 


Variabel independen pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan rasio
aktivitas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen nilai
perusahaan. Hal ini dikarenakan ketiga variabel independen menggunakan
indikator total aset sebagai alat hitung dalam penelitian dan juga total aset
digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau operasional dalam menghasilkan
keuntungan sebagai salah satu tujuan perusahaan tersebut.
Jika aset turun maka keuntungan pun akan turun yang akan mengakibatkan
turunnya pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan rasio aktivitas. Tidak
hanya itu karena nilai perusahaan pun akan terkena dampaknya sebab para calon
investor menginginkan perusahaan dengan keuntungan yang meningkat serta besar
dengan harapan dapat keuntungan yang besar juga dan tidak akan memilih
perusahaan dengan keuntungan yang menurun serta kecil khawatir keuntungan
yang didapat pun kecil juga.
Dalam hasil penelitian Nur (2017), menyimpulkan bahwa:
“Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan
Profitabilitas secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan Nilai Perusahaan”.
Selanjutnya dalam hasil penelitian Tanty (2019), menyimpulkan bahwa:
“Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Growth, Current Ratio dan Total
Assets Turnover memiliki pengaruh terhadap variabel Price to Book Value”.
Sedangkan dalam hasil penelitian Doni (2018), menyimpulkan bahwa:
“Struktur Modal, Likuiditas, Profitabilitas, Total Assets Turnover dan Firm
Size bersama-sama secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan”