Wednesday, July 3, 2024

Pengaruh Pengawasan Karyawan Terhadap Efektivitas Kerja

 Pengawasan berarti melakukan sebuah proses pengendalian terhadap tugas-tugas yang

dikerjakan agar pelaksanaan tugas tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.Fungsi pengawasan mempunyai peran penting terhadap tingkat efektivitas kerja.
Karna karyawan adalah para pemikir, perencana, dan pelaksana.Didalam pelaksanaan kerja
dituntut adanya tingkat efektivitas kerja yang tinggi. Tanpa adanya efektivitas kerja yang baik
maka pelaksanaannya akan mengalami hambatan-hambatan dari sinilah peran pengawasan
sangat berpengaruh terhadap tingkat efektivitas kerja. Jika karyawan diawasi secara rutin dalam
bekerja dan mandor memberikan solusi atas masalah yang terjadi dalam bekerja maka efektivitas
kerja karyawan akan meningkat

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan

 


Disiplin adalah suatu fungsi kehadiran, ketaatan pada kewajiban dan peraturan, ketaatan
pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, bekerja etis, jika seluruh karyawan disiplin maka
harapannya efektivitas kerja akan meningkat. Fungsi disiplin kerja mempunyai peran penting
terhadap tingkat efektivitas kerja. Disiplin kerja yang tinggi secara otomatis akan menghasilkan
efektivitas kerja yang baik pula.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syafriadi (2015),
hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
kerja karyawan. Selanjutnya hasil penelitian Kusdi (2013) menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikanpositif disiplin kerja terhadap efektivitas kerja karyawan

Indikator Pengawasan Karyawan

 


Indikator dari pengawasan karyawan mengacu teori dari Siagian (2003) dan Handoko
(2014), antara lain :

  1. Adanya pengawasan pelaksanaan pekerjaan karyawan dan mandor agar berjalan sesuai
    dengan rencana.
  2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari hasil kerja karyawan,
    pengukuran sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan
    kepada para karyawan.
  3. Adanya evaluasi hasil kerja dengan standar yang telah perusahaan tetapkan.
  4. Pengawasan harus membawa tindakan perbaikan. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
    berbagai bentuk, standar yang di ubah, adanya solusi yang segera diberikan saat ada
    kesulitan yang dihadapi karyawan

Kriteria Pengawasan Efektif

 


Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria-
kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang benar
  2. Tepat waktu
  3. Biaya yang efektif
  4. Tepat dan akurat
  5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan Karyawan

 


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adanya pengawasan karyawan. Berikut ini
beberapa faktor yang mempengarihi pengawasan karyawan menurut Mulyadi (2007:770) :

  1. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi atau
    perusahaan.
  2. Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya
    desentralisasi kekuasaan.
  3. Kesalahan/penyimpangan yang dilakukan anggota perusahaan memerlukan
    pengawasan

Indikator Disiplin Kerja

 


Menurut Rivai (2005) disiplin kerja memiliki beberapa komponen yang dapat dijadikan
sebagai indikator, yaitu sebagai berikut :

  1. Kehadiran
    Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya
    karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat datang atau
    pulang lebih cepat.
  2. Ketaatan pada kewajiban dan peraturan kerja
    Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan
    selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
  3. Ketaatan pada standar kerja
    Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang
    diamanahkan kepadanya.
  4. Tingkat kewaspadaan tinggi
    Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan
    ketelitian dalam bekerja serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.
  5. Bekerja etis
    Beberapa karyawan melakukan sikap tidak sopan atau terlibat dalam hal yang tidak
    pantas.Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja
    sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja

Tujuan Disiplin Kerja

 


Menurut Bejo Siswanto (2005:292), maksud dan sasaran dari disiplin kerja
adalah terpenuhinya beberapa tujuan seperti :

  1. Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan
    motif perusahaan yang bersangkutan.
  2. Tujuan khusus disiplin kerja
    a. Agar para tenaga kerja menepati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan
    maupun peraturan dan kebijakan perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis
    maupun yang tidak seta melaksanakan perintah manajemen.
    b. Dapat melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya serta mampu memberikan servis
    yang maksimum kepada pihak pihak tertentu yang berkepentingan dengan
    perusahaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan.
    c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa
    perusahaan dengan sebaik-baiknya.
    d. Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada
    perusahaan.
    e. Tenaga kerja mampu memperoleh tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan
    harapan perusahaan, baik jangka pendek atau panja